Minggu, 16 Desember 2018

Tariqah 44 : Maulid & Haul

Saat ngai dalam khususiyah Ikatan Thoriqoh Qodiriyah wa Naghsyahbadiyah /ITQON di PP Darul Ulum,Rejoso Kamis (13/12).Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso sekaligus Ketua MUI Jombang,KH Cholil Dahlan,menjelaskan pentingnya maulid dan haul."Maulid itu memperingati lahirnya Nabi Muhammad SAW"jelasnya.Peringatan maulid dilakukan dengan membaca salawat.Membaca kisah perjalanan hidup nabi."Harapannya,kita bisa meniru nabi,Sebab ajaran Islam yang membawa nabi"tuturnya.Kiai Cholil lalu mencontohkan salat.Perintah salat dalam Alquran selalu dilekatkan dengan perintah zakat."Kalau hanya mengacu ayat Alquran semacam itu,orang bisa salah paham.Misalnya berdiri salat,lalu pindah gerakan untuk memberikan zakat"ucapnya.Tidak rukuk,tidak sujud.Makanya Allah mengutus nabi untuk memberikan tuntunan.Nabi bersabda,salatlah kalian sebagaimana melihat aku salat."Lalu ada wanita di bagian belakang yang usul agar nabi salat pakai alas kayu yang tinggi sehingga dia yang di belakang bisa melihat salat nabi"jelasnya.Khusus nabi,yang diperingati adalah kelahirannya.Sedangkan untuk para wali seperti Syekh Abdul Qodir Jilani,diperingati hari wafatnya alias haul.Setiap 11 Rabiul Akhir,Di PP Darul Ulum Rejoso digelar besok."Kita mengadakan peringatan haul agar bisa meneladani"jelasnya.Sebagai pewaris nabi,para ulama dan auliya memiliki ilmu serta akhak nabi.Inilah sebabnya,dalam peringatan haul selalu dibacakan manakib."Manakib ini kisah perjalanan hidupnya.Kita baca agar bisa meneladani"bebernya.Beliau lalu mencontohkan Syeh Abdul Qodir Jailani waktu kecil.beliau pamit ibunya untuk mencari ilmu kenegeri seberang.Oleh ibunya diberi bekal perhiasan-perhiasan milik sang Ibu.Sambil diberi pesan,jangan pernah berbohong,harus selalu jujur.Perhiasan yang dibawakan bisa dijual satu demi satu untuk kebutuhan belajar."Oleh ayahnya,perhiasan itu dijahit dalam saku baju gamis bagian dalam,ada 14 saku yang tengah jalan,rombongan semuanya diisi perhiasan,"bebernya.di tengah jalan,rombongan yang diikuti Syekh Abdul Qodir Jailani dibegal.Semua diminta meenyerahkan harta.Ketika ditanya,Syekh Abdul Qodir Jailani jujur mengatakan dibalik bajunya ada banyak perhiasan.Anak buah pembegal tidak percaya sehingga akhirnya memanggil bosnya.Bos pembegal itu pun salut dengan kejujuran Syekh Abdul Qodir Jailani hingga akhirnya dia berobat & ikut Syekh Abdul Qodir Jailani."Mantan bos begal ini meladeni & melayani bahkan mencucikan baju Syekh Abdul Qodir Jailani hingga karena hikmadnya,Allah SWT mengangkatnya sebagai Wali,gurune wali,muride wali,"bebernya.Kyai Cholil mengatakan ketika membaca salawat & Ziarah makam wali harus pakai tata krama.Karena para Nabi & Wali tidak mati dalam kuburnya."Nabi selalu hadir setiap kita baca salawat.Para wali dikuburnya juga tidak mati bahkan tetap diberi rezeki oleh Allah SWT,karena itu harus pakai etika,tidak boleh melangkahi makam,"ucapnya sembari mengutip QS Ali IMron 186.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,16 Desember 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN