Gangguan Pencernaan bukan hanya maag.Ada pula gastroesphageal reflux disease (GERD).Bahasa awamnya,asam lambung naik ke kerongkongan.Keluhan GERD beragam.Bahkan kita sering salah kira dengan sakit jantung.Sesuai dengan namanya,asam lambung seharusnya berada di lambung.Zat yang punya kadar pH amat rendah itu berfungsi mencerna makanan.Jika produksinya berlebih,ia bisa memicu masalah.Salah satunya Gastroesophageal reflux disease/GERD.Selain kelebihan produksi,di picu lower esophageal sphincter/LES yang melemah.LES merupakan "pintu" yang menyambungkan kerongkongan dengan lambung.Meski tidak sepopuler maag,menurut dr.Johannes Intandri Tjundawan SpPD,angka kejadian GERD cukup tinggi."Nyaris 45-50% keluhan yang di sebut maag oleh pasien adalah GERD,"ungkap internis yang berpraktek di RS Katolik St Vincentius a Paulo tersebut.Padahal,keduanya berbeda.Maag atau gastritis merupakan radang lambung.Ada yang sampai muncul luka atau ulcher.Sementara itu,pada GERD,kondisi lambung tidak selalu meradang."Yang bermasalah justru LES atau kerongkongannya,"kata Johanes.Gejalanya khas,diantaranya :
-Sering bersendawa
-Rasa panas & nyeri dada
-Tenggorokan sering terasa mengganjal
Bila gangguan tersebut muncul beberapa kali,Johanes menyarankan cek dengan kuisioner.Namanya GERDQ hyang tersedia on line."Hasil ini bisa dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.Diagnosis juga dibantu USG untuk mengetahui ada reflux atau tidak,"paparnya.Pengetesan,lanjut dokter kelahiran Flores tersebut,lebih valid melalui endoskopi.Dokter Budi SpPD mengungkapkan,pemeriksaan endoskopi membantu menilai kelainan pada LES & kerongkongan.Kelainan itu meliputi adanya ulcus atau sariawan,erosi (bintik penadrahan),hingga tumor.Dokter bisa mengevaluasi pemicu kelainan tersebut.GERD ynag parah atau masalah tumor.Spesilialis penyakit dalam yang berpraktik di RS Siloam Surabaya itu menyatakan,GERD harus harus segera ditangani sebab refluks terlalu sering bisa mengarah ke komplikasi Barretts esophagus."Kondisi esofagus (kerongkongan) itu basa,sedangkan lambung asam.Kalau sering terlalu reflux,asam naik ke basa jelas muncul gangguan,"tegas Budi.Johanes & Budi menegaskan,GERD memang tidak mengancam nyawa,namun GERD sangat mengurangi kualitas hidup.Untuk mengatasinya,perlu dilakukan terapi holistik.Penaganan GERD bertujuan memperbaiki keluhan,menyembuhkan uclus, & erosi pada LES serta mengurang resiko komplikasi."Selain tertib minum obat & kontrol,yang paling penting adalah makan dijaga & tidak boleh terlalu stress,"tutur JOhanes.MEnjaga pikiran bebas stress,kata di adalah kunci utama.Sebab,kondisi psikologis yang tidak stabil memicu GERD muncul lagi.Hal serupa diungkapkan Budi.Dia menceritakan bahwa ada beberapa pasien yang mengalami keringat dingin,nyeri dada,hingga muntah karean terlalu stress."Kalau sudah sangat parah,padahal obat & pengaturan makan sudah baik,disarankan konsultasi ke psikiater,"tandasnya.
*Penanganan Pertama Pada GERD*
-Minum air putih
-Kunyah permen karet (selain rasa mint atau sejenisnya)
-Jika harus minum obat setelah makan,makanlah biskuit atau sumber kalori ringan secukupnya
-Upayakan duduk posisi bersandar,bukan berbaring
-Bila nyeri tidak berkurang setelah diobati atau terasa makin parah,segera ke UGD/ICU.
^Batasi,Nikmati^
Makanan berlemak seperti fast food serta makanan yang dgoreng secara deep fried & berulang
_Bumbu merangsang,seperti bawang bombay,mint
_Susu & olahannya
_Daging merah
_Makanan terlalu pedas
_Kafein,minuman bersoda
_Minuman berakohol
_Buah-buahan yang bersifat asam
_Makanan yang merangsang pembentukan gula seperti kol,brokoli & nangka.
$ Apakah Butuh Operasi? $
Sebagian besar tidak.Terapi dilakukan dengan pemberian obat proton pump inhibitor.Bedah untuk memperbaiki katub antara esofafus & lambung hanya dilakukan jika terapi tidak mrmbantu.
# Berpantang Ini Ya... #
<Makan terlalu banyak dalam satu waktu
Hindari makan terlalu kenyang agar produksi asam lambung tidak meningkat drastis
<Tidur atau beraktifitas dengan posisi membungkuk setelah makan
Sebaiknya tunggu 2-3 jam setelah makan & 1 jam setelah minum bila akan tidur atau beraktifitas.Menjelang tidur malam,hindari mengonsumsi makanan berat.Dengan demikian,lambung bisa mencerna makanan dengan baik.
<Mengenakan pakaian ketat
Kebiasaan memakai korset atau busana terlalu ketat bisa menekan perut.Di samping itu,bakal muncul rasa tidak nyaman & sesak
<Terlalu stress
Rasa khawatir,diburu pekerjaan,kurang istirahat bisa memicu stress.Kondisi itu memperparah GERD.Upayakan meluangkan waktu untuk me time atau berkumpul bersama keluarga/teman
========================Buat Catatan Makan Harian=======================
Sebagaimana gangguan lambung lain,pengidap GERD hendaknya berdiet terutama dari makanan yang memicu peningkatan produksi asam lambung."Ada pantangan bukan berarti sama sekali enggak boleh,boleh tapi harus di batasi,"ucap Qonita Rachmah SGz MSc (Nutr & Diet).Konsepmya mirip pengaturan makan untuk orang sakit maag.Meski demikian,dia menyatakan,tidak ada patokan mutlak terkait dengan konsumsinya.Sebab,menurut Qonita,pembatasan makanan bersifat indifidual,berbeda-beda tiap orang.Untuk mengetahui batas toleransi,alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu menyarankan pasien GERD membuat 'food diary'.Makanan yang dikomsumsi dicatat.lengkap dengan porsinya."Jadi pas muncul gejala,mereka bisa tahu kira-kira karena habis makan apa"urainya.Dari catatan tersebut.Qonita menyatakan,pasien bisa memperkirakan batasan makan.Misalnya minum kopi 'decaffeine' segelas sedang perut tak bergejolak."Tapi makan gorengan dua potong,sudah bermasalah,berarti batasnya segitu,"katanya.Member Pergizi Pangan Indonesia itu menambahkan,seseorang tidak perlu melakukan perubahan pola makan ekstrem setelah didiagnosis GERD.Misalnya langsung beralih ke diet vegetarian.Yang perlu dilakukan adalah mengubah pola makan.Makan utama (sarapan,makan siang,& makan malam) dibagi menjadi porsi yang lebih kecil,jadi makan bisa dilakukan 2-4 jam sekali.Langkah itu,lanjut diamembantu penderita GERD yang berniat menurunkan berat badan."Penderita GERD yang ingin diet tidak disarankan pakai obat.Apalagi pakai teh herbal,"tegas Qonita.Sebab,ramuan herbal terutama yang berbentuk teh bisa jadi mengandung kafein.Bahan itu justru memicu produksi asam lambung.Prinsip diet adalah mengurangi konsumsi kalori."Dengan pola makan sehat seimbang & olahraga,sebenarnya berat badan terkontrol,"sebutnya.
(Di kutip dari Jawa Pos,Health For Her,4 Desember 2018).
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar