Rabu, 19 Desember 2018
Binrohtal 551 : Islam Kedepankan Kemaslahatan Sosial.
Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Rabu (18/12).KH Chairil Anam,Denanyar menjelaskan pentingnya menjaga ketentaraman & kemaslahatan ditengah masyarakat."Bahkan kita tidak boleh melakukan ibadah yang mengusik ketenangan masyarakat"tuturnya.Islam sangat menjaga kemaslahatan bersama.Sebab Islam hadir untuk menciptakan kemaslahatan ditengah masyarakat.Sebagaimana ditegaskan dalam QS Al Anbiya 107.Beliau lalu cerita sahabat Muad bin Jabal.Suatu hari Muad menjadi imam Magrib.Usai Fatimah dia membaca QS Albaqarah yang sangat panjang.Dibelakangnya ada jamaah yang harus segera bekerja.Orang itu pun memisahkan diri dari jamaah dan melanjutkan salat sendiri.Jamaah lain ternyata menuduh orang tersebut munafik karena keluar dari barisan.Ketika mendengar kabar tersebut,Rasulullah Muhammad SAW justru menegur Muad.Nabi melarang Muad egois.Sebagai imam,harus memperhatikan makmumnya.Jangan terlalu cepat karena dibelakangnya ada orang tua.Jangan terlalu lambat karena diantara jamaah ada yang perlu keperluan mendesak.Salat jamaah berbeda dengan salat sunah yang dilakukan secara sendirian."Untuk salat sendirian,yang dibaca sepanjang apapun tidak masalah.Namun untuk jamaah,harus memperhatikan makmumnya".bebernya.Rasulullah sendiri pernah memberitahukan kepada para jamaah hendak membaca surat yang agak panjang.Namun ketika di tengah salat terdengar suara bayi menangis,Rasulullah mempercepat salatnya dengan membaca surat yang pendek.Tidak jadi membaca surat yang panjang.Ini karena Rasulullah menyadari betapa galaunya makmum yang anaknya menangis.Khusyu bukan berarti tidak mendengar apapun ketika salat.Seperti cerita pelawak Qomar ketika ditanya Gus Dur.Ketika salat apa dengar suara mobil lewat?Qomar menjawab dengar,Gus Dur komentar itu tanda salat tidak khusyu.Pada kesempatan lain,Gus Dur menanyakan hal yang sama.Kali ini Qomar menjawab tidak dengar,agar dianggap khusyu.Oleh Gus Dur justru dibilang,itu tandanya tuli."Ketika membaca Alquran di tengah malam,kita juga tidak boleh terlalu keras hingga mengganggu orang yang sedang istirahat"paparnya.Ini menunjukkan bahwa Islam sangat memegang teguh etika sosial.Islam agama yang sempurna.Cocok untuk semua manusia,dimanapun dan kapanpun.Serta kondisi sosial seperti apapun.Betapa tingginya kepedulian Islam terhadap kehidupan sosial,sampai-sampai Rasulullah menyatakan,tidak masuk surga orang yang rajin ibadah,namun tidak peduli terhadap tetangganya yang kelaparan.(Dikutip Radar Jombang,19 Desember 2018).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar