MOJOKERTO KOTA-Pengurangan sampah plastik menjadi program yang digencarkan pemerintah.Untuk mendukung hal tersebut,Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto menggelar event Fashoin Recyle.Kepala DLH Ikromul Yasak melalui Kabid Penataan Lingkungan Hidup,Lucky Hariyanti Budiono,mengatakan sampah bukan hanya menjadi permasalahan di lingkungan sekitar.Tapi sudah menasional."Untuk itu,perlu adanya penanganan yang komprehensif dan terpadu dalam pengelolaannya dengan mengubah perilaku masyarakat agar dapat memberikan manfaat secara ekonomi,sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan"ungkapnya.Dijelaskannya,prinsip utama pengelolaan sampah yang benar adalah melalui prinsip 3R yaitu REDUCE,REUSE,RECYCLE yakni,mengurangi penggunaan sampah,penggunaan ulang sampah yang masih bisa dipakai dan daur ulang sampah.Guna mendukung program pemerintah dalam pengelolaan sampah,DLH berencana mengadakan kegiatan lomba busana daur ulang dan lomba kreasi daur ulang tanggal 24 Oktober 2018."Tahun ini kegiatan lomba peragaan busana dan kreasi daur ulang membawa tema "Kurangi Sampah Plastik".Sehingga nantinya semua peserta dilarang menggunakan bahan berupa kantong plastik yaitu kresek"jelas dia.Temu teknik kegiatan lomba tersebut telah dilaksanakan Sabtu (31/9).Hasilnya selain persyaratan yang telah ditentukan dalam formulir pendaftaran,diperoleh ketentuan antara lain adanya tambahan waktu 1 jam untuk lomba kreasi daur ulang.Awalnya,lomba diberi jadwal pukul 08.00 sampai 13.00 WIB.Namun diperpanjang waktunya,menjadi pukul 08.00 hingga 14.00 WIB."Karena tahun ini kriteria lomba adalah dimulai awal pembuatan (sebelumnya bahan yang digunakan adalah setengah jadi)".rinci Lucky.
INOVASI LAYANAN UNTUK ADIPURA:
Sementara itu,inovasi layanan penanganan sampah,pohon tumbang,hingga taman kotor berupa aplikasi tersebut tak lepas dari target merebut piala Adipura Tahun 2018."Gotong royong di sekitar kita menurun.Makanya pemerintah terus mendorong warganya untuk melaporkan apabila temukan sampah liar,pohon tumbang,atau taman yang kotor"terangnya.Terkait penanganan sampah,dia mengatakan agar lingkungan menggelar kerja bakti secara periodik.Apabila sudah mengumpulkan sampah,dianjurkan tidak dilakukan pembakaran."Nanti kami dari tim DLH pasti akan mengambil sampah itu.Kesehatan dan kebersihan itu bukan milik pemerintah,melainkan milik kita semua"ujarnya.Peran serta dalam kebersihan lingkungan sangatlah penting.Hal itu,tandas Yasak,termasuk dalam kategori penilaian Adipura.Sehingga,kualitas air,udara,dan lingkungan yang dianggap jelek oleh masyarakat dipersilahkan untuk dilaporkan kepada DLH.Ditambahkannya,kawasan permukiman merupakan kawasan pemantauan.Baik permukiman menengah dan sederhana,jalan arteri dan kolektor,pertokoan,perkantoran,sekolah,rumah sakit,puskesmas,terminal,pelabuhan kota,taman kota,saluran hutan terbuka,TPA,bank sampah dan fasilitas pengelolaan sampah skala kota."Taman kota,limgkungan jalan protokol,hingga kebersihan TPA,TPS,hingga bank sampah turut menjadi tolak ukur penilaian.Untuk itu,kami ingin terus meningkatkan layanan penanganan lingkungan melalui aplikasi e-Pojok Aspirasi Lingkungan"tegasnya.(Dikutip Radar Mojokerto 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar