Senin, 15 Oktober 2018

Binrohtal 506:Bencana Itu Hak Allah SWT.

Saat ngaji usai salat Duha di Masjid Polres Jombang,Kamis (11/10),ustad Abdul Basith Misbahul Fitri menjelaskan tentang cara memandang musibah bencana."Ada musibah yang ditimpakan Allah karena dosa.Ada musibah yang ditimpakan Allah karena cinta".ucapnya.Tugas manusia adalah ridla menerima musibah.Sebab musibah itu datangnya dari Allah SWT."Hatinya ridla,akalnya berpikir cara menanggulangi,mengatasi dan mencegah"tegasnya.Tidak boleh menyalahkan dan mencari kambing hitam untuk disalah-salahkan.Sebab ini bisa menjerumuskan pada menyalahkan Allah sebagai pemberi musibah dan bencana.Orang-orang saleh,kata Ustad Basith,tidak lepas dari musibah.Beliau lalu cerita Nabi Ayyub,Beliau sangat kaya raya,Istrinya banyak.Salah satunya Sayyidah Rahmah yang memiliki keturunan 24 orang anak,dengan 12 kali mengandung.Nabi Ayyub sangat disayang kaumnya.Beliau sangat dermawan,Selalu menyantuni fakir miskin,yatim piatu,dan para janda.Kesalehan Nabi Ayyub menyebabkan perasaan iri bagi para makhluk sebangsa jin dan iblis.Mereka pun izin kepada Allah untuk menggoda dan Allah mengizinkan."Ya Allah,Ayyub sangat rajin beribadah kepada Mu lantaran ia Engkau lapangkan rizki & kehidupannya,"kata Iblis.Allah SWT menjawab,"Tidak.Dia orang shaleh,sekalipun Aku tidak melapangkan rizki & hidupnya,ia akan tetap beribadah kepada-Ku."Ya Allah,aku ingin menggodanya,sejauh mana dia tidak lupa beribadah kepada Mu.Untuk itu beri aku kemampuan untuk menguasainya,"Allah SWT pun memenuhi tuntutan iblis.Kekayaan Nabi Ayyub yang melimpah seketika dihancurkan.Putra-putri Beliau pun mereka racuni sehingga semuanya wafat.Tetapi sayang para iblis gagal.Nabi Ayyub AS tetap ikhlas & tetap istiqomah beribadah kepada Allah SWT.Musibah-musibah besar yang menimpanya sama sekali tidak menggeser & menggoyahkan keimanannya kepada Allah SWT.Suatu ketika iblis datang kembali menggoda Nabi Ayyub AS yang sedang melaksanakan shalat.Ketika tengah bersujud,iblis menutup hidung & mulut Nabi  Ayyub sehingga tubuhnya menggembung & berpeluh.Kemudian Nabi Ayyub AS diserang penyakit cacar.Dari seluruh tubuhnya mengeluarkan bau busuk akibat darah & nanah yang mengalir dipermukaan kulitnya & ulat-ulat pun berjatuhan,keadaan itu membuat sanak familinya jijik kepada Nabi Ayyub sehingga mereka meninggalkannya,termasuk istri-istrinya kecuali Sayyidah Rahmah.Semakin lama penyakit ditubuh Nabi Ayyub AS bertambah parah.Masyarakat mengusir Nabi Ayyub agar meninggalkan kampungnya supaya penyakitnya tidak menular.Bersama Sayyidah Rahmah Nabi Ayyub pergi meninggalkan kampung itu untuk hidup terasing agar masyarakat tidak merasa jijik kepadanya.Akhirnya Nabi Ayub & Sayyidah Rahmah tinggal di sebuah gubuk tua yang jauh dari pemukiman warga.Nabi Ayyub melihat Sayyidah Rahmah sangat setia kepadanya.Ia begitu rela menemani Nabi Ayyub AS saat yang lain meninggalkannya,bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun.Sayyidah Rahmah rela menjual harta & bekerja demi menghidupi Nabi Ayyub AS.Ketika istrinya meminta Nabi Ayyub berdoa memohon kesembuhan,Nabi Ayyub justru menyatakan sakitnya selama 18 tahun masih lebih sedikit dibandingkan hidup sehatnya selama 80 tahun.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,15 Oktober 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN