Kamis, 11 Oktober 2018

Binrohtal 503 : Rezeki Halal

Saat ngaji usai Shalat Dhuhur di Masjid Polres Jombang Selasa (9/10),Pengasuh Pesantren Hidayatul Quran Tembelang,Jombang,Ustadz Yusuf Hidayat menjelaskan pentingnya rezeki halal,"Ibadah yang dilakukan oleh tubuh yang kemasukan makanan yang haram tak akan diterima Allah SWT,doanya pun tak akan dikabulkan,"tegasnya.Usaha yang baik & halal sangat diperintahkan dalam Islam.Allah SWT memerintahkan manusia agar bekerja & berusaha keras,sebagaimana firman-Nya dalam QS Al Mulk 15."Dia lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,maka berjalanlah diatas segala penjurunya & makanlah sebagian dari rizkinya.Dan hanya kepada-Nya lah kamu kembali setelah dibangkitkan." Rasullulah SAW juga bersabda,"Tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan yang lebih baik daripada memakan hasil jerih payahnya sendiri & sesungguhnya Nabi Daud AS makan dari hasil jerih payahnya sendiri".Rasulullah SAW juga bersabda,sungguh seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali,kemudian pergi ke gunung dan kembali dengan memikul seikat kayu bakar dan menjualnya,kemudian dengan hasil itu Allah SWT mencukupkan kebutuhan hidupnya,itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia,baik mereka memberi ataupun tidak.Allah SWT menjadikan rasa suka & cinta terhadap harta sebagai cobaan & ujian.Karena,Allah SWT Azzza wa Jalla,Dzat yang Maha Agung telah menetapkan ketuhanan & keesaan Nya dalam ayat-ayat Al Quran kemudian juga mengingatkan bahwa Dialah satu-satunya yang mengatur hukum halal & haram,satu-satunya Pencipta & Pemberi Rezeki,yang berhak mengatur kehidupan dunia ini,jadi hak untuk menentukan hukum halal & haram hanya lah milik-Nya semata.Allah Azza wa Jalla berfirman dalam QS Al Baqarah 168,"Wahai sekalian manusia,makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi & janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan,karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu,'.Allah Azza wa Jalla berfirman dalam QS Al Maidah 88,Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan kepadamu & bertakwalah kepada Allah SWT yang kamu beriman kepada-Nya.Halallan Tayyiban dalam ayat di atas sesuatu yang di halalkan bagi kalian & bukan diperoleh dengan cara yang diharamkan seperti merampok,merampas,mencuri,riba,risywah atau sogokan,korupsi,penipuan & berbagai macam mu'awalah haram lain.Thayyiban maksudnya tidak alhabits,yakni tidak kotor atau najis seperti bangkai,daging babi atau najis,seperti bangkai,daging babi atau anjung,minuman keras & yang sejenisnya.Orang-orang yang memiliki harta halal & mata pencaharian yang halal adalah orang-orang yang paling selamata agamanya,paling tenang hati & pikirannya,paling lapang dadanya,paling sukses kehidupannya.Kehormatan & harga diri mereka bersih & terjaga,rezeki mereka penuh berkah & citra mereka di masyarakat selalu indah.Mencari harta halal dengan cara yang halal adalah sifat mulia yang telah dicerminkan oleh Nabi & para sahabatnya.Mereka,para salafus shahih juga selalu saling mengingatkan untuk berhati-hati dalam masalah makanan,minuman & mata pencaharian.Dari abi Sa'id al-Khudri dari Nabi MUhammad SAW bersabda : Barangsiapa mengkonsumsi sesuatu yang baik,melaksanakan sunnah & masyarakat sekitarnya tidak terganggu dengan keburukannya,maka dia masuk surga.Nabi bersabda : Ada 4 hal,bila keempatnya ada pada dirimu,maka segala urusan dunia yang luput dari mu tidak akan membahayakanmu.
-Menjaga amanah
-Berkata benar
-Berakhlak baik
-Menjaga urusan makanan
^Pertama,Abu Bakar as Shiddiq.Suatu ketika hamba sahaya membawa sesuatu makanan & Abu Bakar as Shiddiq memakannya.lalu hamba sahaya itu berkata,"Wahai tuanku,tahukah anda darimana makanan ini?" Abu Bakar menjawab,Darimana enngkau dapat makanan ini?" Budak itu menjawab,"Dahulu saya pernah berlagak seperti orang pintar,dukun,padahal saya tidak pandai ilmu perdukunan,saya hanya menipunya.Lalu kemudian hari dia menjumpaiku & memberikan upah kepadaku,makanan yang tadi anda makan adalah bagian pemberian tersebut,".Mendengar hal itu abu Bakar lalu memasukkan jari-jari kemulutnya sama ia memuntahkan semua makanan yang baru beliau makan.
^Kedua,suatu ketika Umar bin Khottob diberi minum susu & beliau begitu senang.Kemudian,beliau Radhiyallahu anhu berkata kepada orang yang memberinya minum."Darimanakah engkau mendapatkan susu ini?" Orang iu menjawab,"Aku berjalan melewati seekor unta sedekah,sementara mereka sedang berada dekat dengan sumber air,lalu aku mengambil air susunya."Mendengar cerita itu,seketika Umar bin Khottob memasukkan jari ke mulutnya agar ia memuntahkan susu yang baru diminumya.
Nabi bersabda : Sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman,yang saat itu seseorang tidak peduli lagi dari mana sia mendapatkan harta,apakah dari jalan halal ataukah yang haram.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,10 Oktober 2018).     .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN