Rabu, 19 September 2018

Ayo Hidup Sehat : Tinnitus / Bunyi Berdenging Pada Telinga

Tinnitus adalah bunyi berdenging pada telinga.Ini adalah sebuah penyakit,merupakan gejala dari kondisi kesehatan tertentu,seperti cedera telinga,gangguan pada sistem sirkulasi tubuh,atau menurunnya fungsi pendengaran yang muncul seiring bertambahnya usia.Tinnitus merupakan kondisi yang bisa dialami semua orang dari segala usia meskipun begitu,gejala ini umumnya dialami oleh lansia diatas 65 tahun.Tinnitus umumnya ditandai dengan munculnya bunyi berdenging pada telinga tetapi bisa juga berupa bunyi berdesis,atau bahkan siulan.Bunyi ini bisa terdengar pada salah satu atau kedua telinga orang yang mengalaminya.Tinnitus umumnya bukan kondisi yang serius yang bisa membaik dengan sendirinya tetapi tidak ada salahnya kita tetap waspada & memeriksakan kondisi telinga ke dokter terutama jika ;
-Bunyi tersebut menganggu ketenangan atau aktifitas sehari-hari,misalnya menjadi sulit tidur atau mengalami depresi
-Tinnitus muncul setelah kita mengalami infeksi pada saluran pernafasan atas,misalnya flu & tidak kunjung membaik dalam kurun waktu 7 hari
-Tinnitus di sertai dengan pusing atau kehilangan pendengaran
-Tinnitus dapat disebabkan oleh berbagai penyakit,penyebabnya juga terkadang sulit diketahui dengan pasti.Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab yang umumnya melatarbelakangi Tinnitus :
^Kerusakan pada telinga bagian dalam
^Kehilangan pendengaran karena lanjut usia
^Pajanan suara atau bunyi yang nyaring,contohnya mendengar musik yang terlalu nyaring melalui earphone,pekerja pabrik yang menangani mesin-mesin berat atau mendengar bunyi ledakan
^Penumpukan kotoran dalam telinga
^Inveksi pada telinga bagian tengah
^Penumpukan cairan dalam telinga bagian tengah
^Pertumbuhan tulang telinga yang tidak normal/abnormal
^Penyakit Meniere
^Penyakit Paget
^Cedera kepala atau leher
^Efek samping obat-obatan tertentu seperti antibiotik,Kona,antidepresan tertentu,serta aspirin
^Hipertiroidisme atau hipotiroidisme
^Pecahnya gendang telinga
^Neuroma Akustik
^Gangguan Kardiovaskular,misal hipertensi atau aterosklerosis
Pemeriksaan & diagnosis tinnitus umumnya dilakukan oleh Dokter THT (Telinga,Hidung & Tenggorokan).Dokter akan meminta pasien untuk mendeskripsikan jenis bunyi yang didengar,menanyakan riwayat kesehatan,mengukur tingkat keparahan Tinnitus,serta pemeriksaan kondisi telinga pasien.Pemeriksaan lebih lanjut yang biasanya dilakukan meliputi evaluasi pendengaran (Audometri),pemeriksaan darah,CT Scan & MRI.Rangkaian pemeriksaan tersebut adalah untuk menegakkan diagnosa sekaligus untuk mencari penyebab Tinnutis.Tiap penderita Tinnutis membutuhkan cara penanganan yang berbeda,tergantung pada faktor penyebab Tinnitus,contohnya :
#Dokter akan mengganti obat yang digunakan jika Tinnitus yang muncul merupakan efek samping dari obat-obatan
#Apabila penumpukan kotoran telinga terbukti menjadi pemicu Tinnitus,dokter akan menganjurkan metode pembersihan telinga atau memberikan obat tetes telinga untuk mengatasinya
#Namun jika penyebab Tinnitus tidak diketahui,penanganan yang diberikan bertujuan untuk menekan bunyi Tinnitus semaksimal mungkin sehingga tidak menganggu aktifitas penderita.
Langkah-langkah tersebut biasanya meliputi :
$ Peggunaan alat bantu dengar
$Prosedur operasi
$Terapi suara,misalnya menggunakan bunyi-bunyi lain (seperti suara radio atau rekaman bunyi hujan) untuk menutupi bunyi Tinnitus yang dialami
$Terapi perilaku kognitif/CBT agar pola pikir penderita terhadap Tinnitus bisa diubah sehingga terhindar dari stress & depresi
$Di samping melalui terapi medis,ada juga sejumlah cara yang bisa diterapkan di rumah untuk membantu mengendalikan Tinnitus.Beberapa diantaranya adalah dengan sebisa mingkin menghindari pemicu Tinnitus jika penyebabnya diketahui
$Jika penyebabnya diketahui hindari mendengarkan musik yang keras & lama (headset)
$Mengurangi konsumsi minuman keras &
$Melakukan relaksasi (seperti meditasi & yoga)
(di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,19 September 2018). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN