Minggu, 04 Maret 2018

Liburan Anti-Mainstream di Rusia:Hadirkan Imajinasi Masa Kecil.

Banyak yang bilang liburan sendiri ke Rusia itu "anti mainstream".Memang,negara tersebut bukan tujuan faforit,tapi di situlah tantangannya.Dalam menyusun rute perjalanan,referensi bahwa kebanyakan tempat menarik di Rusia berupa museum,gereja,istana & benteng,semacam wisata sejarah.karena bentuk bangunannya unik,penasaran ada apa di dalamnya.Jarang ada tempat bermain atau thme park semacamnya.Liburan itu cukup ekstrim lantaran di jalani saat Desember,bertepatan dengan winter,suhu minus sampai 2 derajat Celcius di Moskow & St.Petersburg.Jika berkunjung ke desa atau kota kecil,udaranya malah lebih dingin.Suhu di bagian utara Rusia mencapai minus 19 derajat Celcius,tentu menyiapkan pakaian winter yang mumpuni sejak dari tanah air.Ingin dapat menikmati jalan-jalan dalam kondisi tersebut.Bagaimana dengan biaya?Di Rusia tidak terlalu mahal.Kalau di hitung-hitung kurang lebih seperti di Indonesia.Untuk Metro (MRT),sekali naik 45 RUB (1 Rubel sekitar Rp.250).Stasiun Metro di Moskow di klaim tercantik di dunia dengan desain yang mewah & elegan.Jangan heran ketika turun eskalator panjang & sangat dalam,konon yang terdalam mencapai 48 meter!.Pertama tiba di Moskow,sudah pasti mengunjungi Red Square yang terkenal,kebetulan pas hujan salju.Di area Red Square,terdapat berbagai bangunan yang ikonik.Pertama,memutuskan masuk ke Katedral Saint Basil.Bagian dalamnya unik karena merupakan gabungan beberapa bilik kecil & jalan tangga nik turun.Jadi,bukan hall besar sebagaimana gereja pada umumnya.Bangunan itu merupakaan gabungan dari 10 gereja.Kota kedua yang di datangi adalah St.Petersburg.Kami mengunjungi Winter Palace yang besar & luas,sampai kecapekan melihat-lihat isi istananya.Awalnya tertkagum-kagum dengan kemewahanya tapi saking banyaknya ruangan & sudah kebanyakan foto,ingin keluar dari istana,eh mencari jalan keluarnya sulit.Mau menyelesaikan rutenya masih jauh,apa daya harus menghabisskan rute yang sudah di atur.Destinasi selanjutnya adalah Benteng Peter & Paul Fortress serta Church of the Savior on Blood yang bentuknya mirip dengan yang ada di Red Square.Selain itu,berkunjung ke Suzdal.Untuk mencapainya,naik kereta Moskow-Vladimir dengan tarif 1.625 RUB per orang & bus Vladimir-Suzdal 95 RUB per orang.Sungguh tak terduga,kota kecil nan cantik itu lebih damai & enak di nikmati lokasinya tak jauh & agak utara dari Moskow serta lebih dingin & sepi.Banyak sekali gereja kecil kuno dengan arsitektur yang khas,sayang banyak gereja yang tutup & tidak di gunakan lagi.Di alun-alun kota,terdapat Christmas Market semacam bazar,di sisi lainnya ada taman bermain anak,jungkat-jungkit,ayunan,serta panjatan.Seluruhnya di kelilingi pohon cemara bersalju.Kereta kencana ala Cinderela lalu-lalang untuk atraksi turis.Imajinasi dari buku cerita semasa kecil pun terwujud di sana.



                                                   *Tip perjalanan*
-Mengurus visa Rusia cukup lama,yakni sekitar sebulan
-Hanya sedikit orang Rusia yang biisa berbahasa Inggris,sebagian besar berbahasa Rusia.
-Sedia Goole Translate & keyboard Rusia di HP,kertas,& alat tulis.Jika kurang jelas,bisa di tulis intinya
-Sedia uang cash yang cukup,di kota kecil tidak ada money changer jika kepepet,ambil uang di ATM jaringan Visa/Master card
-Makanan di Rusia lumayan berasaAda nasi merah & putih.Bisa bawa makanan dari Indonesia (Abon,sambal)masuk ke Rusia tidak ketat.
(Di kutip dari Jawa Pos Traveliing.3 Maret 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN