Fokus Dunia : Tekhnologi informasi membawa efek samping.Kemudahan penyebaran berita ternyata membuat berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian ikut merajalela.Bak penyakit menular yang menjadi epidemi.
Usaha perangi sampah jagat maya
Sejak 2 tahun lalu,genderang perang terhadap ujaran kebencian dan berita palsu (hoax) ditabuh diberbagai penjuru dunia.inilah lahan-lahan pertempuran itu :
*Pada bulan Desember tahun 2015,di bentuk Internet Forum Uni Eropa untuk memerangi ujaran
kebencian & konten-konten ilegal lainnya.
*Berdasar laporan bulan September tahun 2017,penghapusan konten usaha kebencian di Eropa
meningkat dari 28% menjadi 59%
*Jerman membuat peraturan perundang-undangan yang memerintah semua perusahaan sosial media
besar untuk menghapus ujaran kebencian dalam 24 jam setelah dilaporkan.Jika tidak,akan di denda
Rp.798 miliar.
*Pemerintah Perancis memaparkan rencana pembuatan Undang-undang untuk memerangi Hoax.
*Website fact check atau laman untuk mengecek fakta bermunculan.Hal tersebut memudahkan
orang-orang mengecek kebenaran suatu berita.
*Singapura tengah menggodok RUU anti-hoax
*Facebook menggunakan software yang mampu menghapus akun-akun palsu
*Google memodifikasi sistem pencarian sehingga konten-konten yang berkualitas lebih diutamakan
*April 2017,Google memperkenalkan alat yang dapat dipakai pengguna untuk melaporkan konten
yang menyesatkan pembaca
*Facebook,Google,Twitter & beberapa media seperti The Washington Post meluncurkan alat yang
Trusi Indicators pada bulan November tahun 2017.
(Di kutip dari Jawa Pos,halaman Internasional,7 Januari 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar