Rabu, 03 Januari 2018

Ayo Hidup Sehat:DIFTERI.

DIFTERI adalah infeksi bakteri (kuman) yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan,bahkan kadang-kadang dapat mempengaruhi kulit dan mata.Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.Difteri termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.Imunisasi terhadap difteri termasuk ke dalam program imunisasi wajib pemerintah Indonesia.Imunisasi difteri yang dikombinasikan dengan pertusis (batuk rejan) dan tetanus ini disebut dengan imunisasi DPT.Sebelum usia 1 tahun anak diwajibkan mendapat 3 kali imunisasi DPT.Setelah usia 1 tahun,anak wajib mendapatkan imunisasi DPT lanjutan saat usia 18 bulan,kelas 1 SD,kelas 2 SD,dan kelas 5 SD.Difteri disebabkan oleh bakteri "Corynebacterium Diphtheriae".Penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan mudah,terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri.Ada sejumlah cara penularan yang perlu diwaspadai,seperti:
    Terhirup percikan ludah penderita di udara saat bersin atau batuk,ini merupakan cara penularan difteri
 yang paling umum.Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri,contohnya mainan dan handuk.
Sentuhan langsung pada luka bacok (ulkus) akibat difteri di kulit penderita.Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan padat penduduk dan kebersihannya tidak terjaga.
    Bakteri difteri akan menghasilkan toksin (racun) yang akan membunuh sel-sel sehat dalam tenggorokan,sehingga akhirnya menjadi sel mati.Sel-sel yang mati inilah yang akan membentuk membran (lapisan tipis) abu-abu pada tenggorokan.Di samping itu,racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar dalam aliran darah dan merusak jantung,ginjal,serta sistem saraf.
    Terkadang,difteri bisa jadi tidak menunjukkan gejala apapun sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi.Apabila tidak menjalani pengobatan menularkan penyakit ini kepada orang di sekitarnya,terutama mereka yang belum mendapatkan imunisasi.
    Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 6 hari.Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi,terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel,demam,sakit tenggorokan dan suara sengau,sulit bernafas atau nafas yang cepat,pembengkakan kelenjar limfe pada leher (pembengkakan kelenjar getah bening pada leher),lemas dan lelah,dan pilek.Awalnya cair,tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
     Langkah pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah dengan vaksin.Pencegahan difteri tergabung dalam vaksin DPT.Vaksin ini meliputi difteri,tetanus dan pertusis atau batuk rejan.Jika terkena penyakit Difteri,pasien harus diisolasi di Rumah Sakit untuk mendapatkan antitoksin,antibiotik,serta perlu evaluasi kemungkinan terjadi komplikasi akibat toksin (racun) yang dihasilkan oleh bakteri "Corynebacterium Diphterine".(Dikutip Radar Mojokerto 3 Januari 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN