Kamis, 07 Januari 2021

Waspadai Kanker Paru Sebelum Terlambat,Gejalanya Sulit Dibedakan Dengan Penyakit Lain

 Kanker paru masih menjadi penyakit yang paling mematikan didunia.Bahkan,hingga saat ini belum ada temuan obat yang bisa menyembuhkan.Di Indonesia,angka penyintas kanker paru semakin meningkat setiap tahunnya.Penyebab utamanya,asap rokok.5 tahun terakhir kasus kanker paru di Indonesia telah meningkat sebesar 10,85%.Berdasar data GLOBOCAN pada 2018,tercatat sebanyak 30.095 diantaranya dinyatakan meninggal.Artinya,tidak kurang dari 71 orang tiap harinya meninggal karena kanker paru.Fakta tersebut membuat kanker paru menempati urutan pertama & menjadikan Indonesia dalam zona serius.Namun,angka tersebut bisa ditekan dengan mengendalikan & menurunkan prevalensi rokok.Serta,mengendalikan polusi udara.Pasalnya,80-90% kematian kanker paru disebabkan asap rokok karena berbagai kandungan karsinogen.Di samping itu,kanker paru tak hanya membahayakan para perokok aktif.Tetapi,juga mengancam perokok pasif.."Udara dengan zat polusi iu tersebar di lingkungan & akhirnya ikut dihirup juga oleh mereka yang tidak merokok,"kata Prof.dr.Eslisna Syahruddin PhD SpP(K).Menurut dia,gejala kanker paru sulit dibedakan dengan beberapa penyakit paru lainnya.Terutama pada saluran nafas karena tidak ada gejala khas.Karena itu,sering kali terabaikan oleh masyarakat."Akhirnya baru ketahuan terkena kanker paru pas sudah stadium lanjut,"ujarnya.Ketua Pokja Paru Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu mengimbau  masyarakat untuk lebih aware.Juga segera memeriksakan diri ke dokter apabila merasa ada yang tidak beres dengan saluran pernafasannya.Apalagi,jika disertai dengan gejala-gejala lain seperti penurunan berat badan & demam."Demamnya sih nggak tinggi,tapi enggak merespons obat penurun panas,"jelas Elisna.Operasi,kemoterapi,terapi radiasi,& terapi target kerap dijadikan para penyintas kanker paru sebagai pilihan untuk pengobatan.Namun,4 tahun terakhir muncul imunoterapi.Metode tersebut mengoptimalkan kemampuan imun tubuh untuk digunakan sebagai senjata dalam melawan sel kanker.Di.Sita Laksmi andarini PhD SpP(K) menjelaskan,cara kerja pengobatan imunoterapi berbeda dengan kemoterapi.Kemoterapi berfungsi untuk membunuh sel kanker,semenatara itu,imunoterapi meningkatkan respons imunitas anti tumor."Jadi,menghambat pertemua sel imun yang kerap dimanfaatkan sel kanker unuk menghindari serangan daya tahan tubuh,"papar dokter spesialis paru konsultan onkologi itu.Dengan begitu,sistem kekebalan pada penyintas akan jauh lebih aktif untuk melawan sel kanker.Meski terilang baru,Sita menilai,pengobatan aknker tersebut ampuh untuk menyembuhakannnya.Bisa meningkat harapan & kualitas hidup lebih lama para pasien kanker paru yang sudah stadium lanjut.bahkan,sebuah riset yang diterbitkan University of Wollonging,Australia,pada 2019 menyebutkan,tingkat keberlangsungan hidup keseluruhan rata-rata dari terapi imunologi mencapai 30 bulan.Ketua Umum Pendiri Cancer  International Support Enter/CISC Aryanthi Baramuli Putri menambahkan,kanker paru tak hanya menyerang fisik pasien.Sebab,bila pasien dibuat menunggu pelayanan kesehatan yang lamaa,itu bisa berdampak pada kondisi psikologisnya.Belum lagi,soal ketersediaan obat yang belum apsti."Khawatir dapat memperburuk kesehatan pasien.Apalagi mayoritasnya terdiagnosis saat sudah stadium lanjut,"tuturnya.Karena itu,dia berharap agar para pemangku kepentingan untuk bekerja sama sama.Berkesimanbungan dalam upaya promotif,preventif,diagnosis,kuratif,rehabilitasi,& paliatif untuk penanggulangan kanker.



===== Gejala Kanker Paru Yang Patut Diwaspadai =====

^ Batuk berkepanjangan

^ Batuk berdahak

^ Sesak nafas

^ Sakit pada area dada


______ Penegahan Kanker Paru ______

* Jangan merokok atau berhenti merokok

* Perbanyak konsumsi buah & sayur

* Berolahraga rutin selama 30 menit setiap hari

*Gunakan masker di tempat yang banyak paparan bahan kimia berbahaya

* Lakukan pemeriksaan secara berkala.Terutama bila memiliki riwayat merokok atau bekerja di lingkungan yang tinggi paparan bahan kimia.

(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,20 Desember 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN