Saat ngaji usai salat Duhur di Masjid Junaatul Fuadah Polres Jombang,Rabu (20/5).Pengasuh Pesantren Falahul Muhhibbin Watugaluh,Diwek,KH Nurhadi (Mbah Bolong) menjelaskan amalan yang utama dilakukan menyongsong lailatul qodar."Dalam kitab Fathul Mu'in,ada tiga amalan yang sebaiknya kita lakukan pada malam lailatul qodar"tuturnya.
1.Yaknu Sedekah.Pada hari biasa pahala sedekah dilipatgandakan hingga 10 bahkan 700 kali lipat.Pada bulan Ramadan,pahala sedekah itu dilipatgandakan lagi.Ditambah sebanyak 70 kali lipat.Pada malam lailatul qodar,pahalanya ditambah lagi seperti terus-menerus sedekah selama seribu bulan.
2.Membaca Alquran,Mbah Bolong cerita,Imam Hambali,pernah bertemu Allah sebanyak 99 kali.Jika ketemu lagi yang keseratus,Imam Hambali ingin menanyakan apakah cara yang paling cepat mendekatkan seorang hamba kepada Allah SWT.Keinginan itupun tercapai,Imam Hambali berhasil menanyakannya.Dan dijawab oleh Allah,cara yang paling cepat mendekatkan seorang hamba kepada Allah yakni dengan membaca Alquran.Makanya Nabi Muhammad SAW setiap malam di bulan Ramadan selalu tadarus Alquran bersama malaikat Jibril.Imam Syafii setiap hari pada bulan Ramadan khatam Quran dua kali.Sekali siang hari.Sekali malam hari.
3.Amalan yang paling bagus dilakukan saat lailatul qodar yakni Itikaf.Makanya pada 10 hari terakhir Ramadan.Nabi Muhammad SAW mengajak serta keluarganya untuk itikaf di masjid.Nabi hanya keluar masjid untuk makan minum atau buang hajat.Jarak masjid dan rumah nabi sangat mepet.Sampai-sampai Aisyah pernah cerita,suatu ketika saat itikaf,badan nabi di dalam masjid.Lalu nabi mengeluarkan kepalanya sehingga bisa disisir Aisyah yang ada di rumah.
Mbah Bolong menjelaskan,Idul Fitri kali ini bisa jadi akan benar-benar menjadi hari raya."Hari Raya tanpa pamer baju baru dan tanpa pulang kampung.Sebab hari raya yang sejati yakni kembali ke fitrah.Kembali kepada Allah SWT"tegasnya."Ketika salah mengakui salah,itulah hari raya"tambahnya.Seperti Nabi Adam yang mengakui salahnya dengan berdoa'rubbana zolamnu'sehingga akhir-akhirnya diampuni.Seperti Nabi Yunus yang didalam perut ikan menyadari kesalahannya lalu menyesal dan berdoa 'La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazzalimin'.Sehingga Allah mau mengampuni."Dibalik derita ada bahagia.Seperti Nabi Yusuf ketika dibuang saudara-saudaranya ke sumur.Tapi kemudian dirawat keluarga raja"jelasnya.Namun dibalik bahagia juga ada derita.Seperti Nabi Yusuf yang kemudian dipenjara.Setelah derita kembali ada bahagia.Yakni ketika Nabi Yusuf keluar penjara dan diangkat jadi menteri."Setelah puasa,pasti ada hari raya.Setelah korona,pasti juga ada kebahagiaan yang telah disiapkan Allah untuk kita"pungkasnya.(Dikutip Radar Jombang,21 Mei 2020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar