Surabaya,Jawa Pos-Stok bahan pokok untuk Natal & Tahun Baru/Nataru bukan hanya cukup.Pemerintah Provinsi Jatim memperkirakan stok sampai akhir tahun Desember masih surplus.Karena itu,harga bahan pokok selama Nataru diyakini bakal stabil.Pekan ini pemerintah provinsi/Pemprov memantau harga bahan pokok di beberapa pasar tradisional,ritel,maupun rumah potong hewan/RPH.Stok daging sapi diperkirakan masih sisa sekitar 11.156 ton.Telur juga sama,ada sisa 15.006 ton.Data itulah yang meyakinkan pemprov bahwa harga pokok tetap stabil.Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tenang.Stok barang masih surplus.Karena itu,masyarakat tak perlu melakukan aksi borong bahan pokok.Beli sewajarnya."Perhitungan dari Dinas Peternakan sudah pasti & aman,"katanya.Pemantauan akan terus dilakukan hingga akhir tahun.Lokasi yang di pantau bukan hanya Surabaya,tetapi juga banyak daerah yang menjadi titik pantau.Misalnya,Madiun,Jember,Kediri,Malang,Banyuwangi,Probolinggo & Sumenep.Pemerintah juga mengawasi proses distribusi bahan pokok.Dikhawatirkan ada aksi timbun barang.Bisa jadi,ada oknum yang ingin mengambil keuntungan.Mereka menimbun barang agar langka.Dengan begitu,harga bahan pokok di pasar bisa naik.Pemprov menggandeng aparat kepolisian untuk melakukan pemantauan di lapangan.Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian & Perdagangan Tri Bagus Sasmita menyatakan,harga bahan pokok masih bisa dikontrol.Daging sapi di RPH masih Rp.90 - Rp.100 ribu per kilogram.Di pasar tradisional,harga bisa mencapai Rp.110 ribu-Rp.Rp.124 ribu per kilogram.Bergantung jenis daging yang dijual,"jelasnya.Dia juga menuturkan,pengelolaan stok bahan pokok di Jatim mengalami tren positif.Dia mengapresiasi petani & peternak yang memiliki kontribusi besar dalam menjaga stok barang."Mulai pola tanam & produksi hingga pemasaran barang,"ungkapnya.Disperindag juga berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan di daerah.Hasil pantauan di daerah menjadi sumber data untuk provinsi.Dengan begitu,pemerintah provinsi bisa melihat data stok & harga bahan pokok secara global di Jawa Timur.Selama 2019,ada beberapa hari besar.Jawa Timur tidak pernah kekurangan.Stok selalu cukup,Bagus menyebutkan,ada anomali yang mengakibatkan harga bahan pokok naik.Salah satunya,cabai dan bawang putih.Penyebabnya bukan aksi penimbunan."Tapi ada kendala teknis yang mengakibatkan barang langka di pasar"ucapnya.Bawang putih sempat naik pada awal Januari lalu.Sebab,penyuplai belum mengimpor barang tersebut.Mereka menunggu izin dari pemerintah.Harga cabai yang mahal pada Juli dan Agustus disebabkan masa panen yang terlambat.Kebutuhan cabai tinggi,tapi surplus dari petani berkurang."Bukan aksi timbun atau distribusi yang salah"tutur Bagus.
====== Kebutuhan & Stok Bahan Pokok Di Jawa Timur Selama Desember ======
^ Stok daging sapi 10.165 ton,kebutuhan 9.131 ton,surplus 1.034 ton
^ Stok daging ayam 43.855 ton,kebutuhan 32.729 ton,surplus 11.156 ton
^ Stok telur 64.394 ton,kebutuhan 49.388 ton,surplus 15.006 ton.
-------- Harga bahan Pokok Di Pasar Tradisional,ritel,& RPH : --------
* Daging sapi Rp.109.00- Rp.124.000/kg
* Daging ayam Rp.32.500- Rp.34.000/kg
* Telur Rp.21.000- Rp.23.900/kg
(Sumber : Pemprov Jatim).
(Di kutip dari Jawa Pos,19 Desember 2019). .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar