Kamis, 25 Juli 2019

SAMBUNG RASA,MAJUKAN BUDAYA

MOJOKERTO KOTA-Agenda "Damaran Budaya Bersama Ning Ita"berlangsung meriah di Rumah Rakyat,Rabu (24/7) malam tadi.Ajang tersebut menjadi wadah bagi para budayawan,pemerhati sejarah,dan juga seniman untuk saling berdiskusi demi pemajuan kebudayaan.Wali Kota Ika Puspitasari menyatakan,salah satu tujuan digelarnya 'damawan budaya'yang dikemas dialog interaktif tersebut agar mampu menjadi media bertukar pikiran,bercengkrama dan sambung rasa untuk bersama-sama membangun Kota Mojokerto.Terutama dalam hal pemajuan kebudayaan."Semoga dengan hadirnya para pegiat budaya,pemerhati sejarah dan seniman akan memberikan sebuah 'damaran'atau pencerahan bagi kita semua"paparnya.Menurutnya,pemajuan kebudayaan merupakan implementasi dari UUD 1945.Tepatnya tertuang pada pasal 32 ayat 1 tentang negara memajukan kebudayaan Indonesia di tengah peradapan dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya.Dengan kata lain,kata Ning Ita dasar negara sejak 1945 lalu sudah memiliki komitmen untuk memajukan kebudayaan nasional."Maka tentu kita juga mempunyai kewajiban yang sama.Bagaimana Pemda ini memajukan kebudayaan di level daerah tingkat,"ujarnya.Oleh sebab itu,pihaknya ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama memajukan kebudayaan di Kota MojokertoDia menjelaskan,sedikitnya ada 10 objek kebudayaan yang bisa digali potensinya.Mulai dari tradisi lisan,manuskrip,adat istiadat,manuskrip,ritus,pengetahuan tradisional,teknologi tradisional,seni,bahasa permainan rakyat & olahraga tradisional.Potensi besar dari Kota Mojokerto tak lain adalah Majapahit.Orang nomor satu di Pemkot ini menegaskan,sebelum terbentuk NKRI,bumi Mojokerto merupakan ibukota dari kerajaan yang pernah dipimpin Raja Hayam Wuruk.Bahkan,saat masa kejayaannya,luasnya melebihi luasnya nusantara."Maka,akan menjadi sebuah kebanggaan bagi kita warga Mojokerto,karena dulu pusat pemerintahan kerajaan disini.Di Kota kita tercinta,Mojokerto,"paparnya.Oleh karena itu,di bawah kepemimpinannya saat ini,Pemkot mengusung tema "Spirit Of Majapahit".Upaya tersebut bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat kejayaan Majapahit melalui program-program kerja Pemkot.Yaitu,dengan menggali potensi apa yang menjadi warisan leluhur melalui sejumlah event kebudayaan yang digeber sejak bulan Maret lalu."Spirit Of Majapahit" ini tidak hanya menjadi sebuah slogan belaka.dalam hal membangkitkan kembali kejayaan Majapahit di bumi Mojokerto,kita harus bergandengan,bersinergi,& harus ada harmonisasi yang baik dari seluruh elemen masyarakat,"tandasnya.Dialog Budaya berlangsung menarik dengan membahas tema utama tentang Majapahit.Sejumlah budayawan & pemerhati hadir dalam "Damaran Budaya"tersebut.Sejarawan Mojokerto,Ayyuhannafiq didapuk menjadi moderator.Sedangkan yang menjadi narasumber adalah pemerhati budaya Luluk Sumiarso,pemred historia.id sekaligus sejarawan,Boni Triawan,Kepala BPCB Trowulan Andi M.Said,serta budayawan Saiful.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,25 Juli 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN