Selasa, 31 Juli 2018

Binrohtal 454:Haji Mabrur.

Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Senin (30/7),KH Khairil Anam Denanyar menjelaskan tentang "Haji Mabrur".Tiada balasan bagi haji mabrur kecuali Surga,tuturnya mengutip hadist Nabi Muhammad SAW.Ibadah haji yang dilakukan umat Islam dari seluruh belahan dunia tujuannya adalah agar memperoleh predikat haji mabrur."Untuk meraih predikat haji mabrur,calon haji harus benar-benar menata niatnya dalam melakukan ibadah,jelasnya.Rasulullah mengingatkan,di zaman akhir banyak orang haji tidak karena Allah,Yang kaya ingin haji untuk rekreasi,Yang sederhana haji untuk dagang,Yang fakir haji untuk meminta-minta,Yang alim haji agar dipuji orang banyak dan dipanggil haji atau hajah."Haji seperti ini tak akan mabrur".tandasnya.Rasulullah menyatakan,siapa yang berhaji karena Allah dan tidak berbuat rofats dan fasiq maka pulang seperti bayi yang baru terlahir dari rahim ibunya.Dari hadist itu ada sejumlah hal yang seharusnya dilakukan oleh calon haji agar mabrur.
-Pertama: Niat semata-mata karena Allah.Bukan untuk tujuan-tujuan yang sifatnya duniawi seperti dapat panggilan pak haji atau bu hajah.Bukan untuk menambah gengsi.Bukan dengan tujuan agar menjadi lebih kaya."Kalau sudah niat ibadah semata karena Allah,urusan dunia kita akan ditata oleh Allah"ujarnya.Penataan Allah bahkan bisa melebihi apa yang kita harapkan.
-Kedua: Tidak melakukan rofats.Sebagaimana disebut dalam QS Albaqarah 197.Maksudnya,tidak mengeluarkan perkataan tak senonoh,yang mengandung unsur pencabulan,porno,senda gurau berlebihan yang menjurus kepada timbulnya nafsu birahi syahwat.Termasuk memandang dengan syahwat dan melakukan hubungan seks.
-Ketika: Tidak berbuat fasik atau maksiat,Seperti sombong,merugikan dan menyakiti orang lain dengan kata-kata maupun perbuatan.Zalim terhadap orang lain seperti mengambil haknya atau merugikannya.Sesuatu yang dapat menodai akidah dan keimanannya kepada Allah.Termasuk fasik,juga yaitu merusak alam dan makhluk lainnya tanpa ada alasan yang membolehkan.Serta menghasut atau memprovokasi orang lain untuk melakukan maksiat.
Selain tiga hal tersebut ada lagi hal yang harus ditinggalkan yaitu Jidal alias berdebat atau berbantahan dengan orang lain sampai membuatnya marah"urainya.Seperti berbantah-bantahan hanya untuk memperebutkan kamar,kamar kecil,makanan,kendaraan bus antar jemput jamaah dan termasuk melakukan demonstrasi terhadap sesuatu hal yang tidak sesuai dengan keinginannya.Termasuk jujur pertengkaran suami-istri.(Dikutip Radar Jombang 31 Juli 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN