Saat ngaji usai salat Duhur di Masjid Polres Jombang,Kamis (10/12).Pengasuh Pesantren Tebuireng Putri,KH Fahmi Amrullah Hadzik,menjelaskan pentingnya menghormati keturunan Rasulullah Muhammad SAW."Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku,kecuali kasih sayang terhadap orang yang punya kekerabatan denganku"tuturnya mengutip QS As-Syura 23.Gus Fahmi lalu cerita tokoh sufi Syekh Abdul Qosim Junaid al-Baghdadi.Semula,dia merupakan pegulat tangguh tak terkalahkan.Hingga, suatu ketika,raja mengadakan sayembara.Siapa yang dapat mengalahkan Abul Qosim akan dapat hadiah banyak.Sayembara itu terdengar oleh lelaki tua di sudut Kota Baghdad.Ia keturunan Rasulullah Muhammad SAW yang hidupnya memprihatinkan.Sudah beberapa hari terakhir keluarganya tidak makan.Namun tak menciutkan nyalinya untuk mengikuti sayembara melawan Abul Qosim.Pada hari pertarungan,tidak ada seorang pun yang berani mendaftar melawan.Abul Qasim,lelaki keturunaan Rasul itu lantas mendaftar,demi keluarga yang sudah beberapa hari tidak makan.Saat penghormatan sebelum bertarung,ia berbisik kepada Abu Qasim."Wahai Abul Qasim,aku tahu engkau pegulat terhebat di Kota ini.Aku pun yakin tak akan mampu mengalahkanmu.Namun,tahu kah engkau mengapa aku berani bertarung denganmu.Aku adalah cucu Rasulullah Muhammad SAW,namun keluargaku sedang tertimpa kesusahan.Sudah beberapa hari terakhir aku & keluargaku tidak mampu makan.Maka dari itu,aku memohon kepadamu agar engkau berlagak kalah hingga akhirnya hadiah sayembara itu ku dapat & keluargaku dapat makan,"Mendengar itu Abul Qasim prihatin.Teryata,dia juga keturunan Rasulullah yang seperti itu.Dan benar,lelaki tersebut sukses memenangkan sayembara & kemudian membawa pulang hadiahnya untuk keluarga.Sedang Abul Qasim harus menanggung malu.Pegulat terhebat di kota itu telah dikalahkan hanya dengan pukulan lelaki tua berusia 65 tahun.Tapi hati Abul Qosim tidak kecewa sedikitpun.Ia justru bersyukur sudah dapat membantu cucu Nabi.Meskipun orang-orang sekota menghujatnya.Hingga suatu malam yang indah,Abul Qasim bermimpi ditemui Rasulullah Muhammad SAW.Dalam mimpinya itu,Rasul berkata kepada Abul Qasim.Mulai malam itu ia diangkat Alla SWT sebagai waliyullah,kekasih Allah SWT.Bukan karena kekuatannya,melainkan karena ia telah rela menolong keturunan Rasul."Memuliakan keturunan Baginda Rasulullah saja dapat mengangkat derajat manusia,apalagi memuliakan rasulullah,"tegasnya.Makanya,kita harus banyak bersalawat."Kisah diatas juga memberikan pesan,menolong orang yang terdesak oleh kebutuhan merupakan sebuah kemulaian,'terang Gus Fahmi.Imam Junaid al Bahgdadi memberi contoh tentang pentingnya memprioritaskan kepentingan orang lain daripada diri sendiri."Ia ikhlas mengorbankan gengsi & popularitas prestasinya demi membantu orang lain memenuhi kebutuhan dasarnya'pungkas Gus Fahmi.Dia terhina dihadapan manusia.Namun dia dimuliakan oleh Allah SWT.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,11 Desember 2020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar