Selasa, 29 Desember 2020

TORIQOH 127: ORANG BERUNTUNG.

Kita semua pasti ingin jadi orang yang beruntung.Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso sekaligus Ketua MUI Jombang,KH Cholil Dahlan,menjelaskan kriteria orang yang beruntung ini.Sebagaimana nasehat yang disampaikan Syekh Abdul Qodir Alijani di pesantrennya pagi hari,16 Jumadil Akhir 545 H."Orang yang sungguh beruntung adalah orang yang yakin semua nikmat dari Allah SWT.Yang menyerahkan semua kepada Allah SWT.Orang yang menggunakan akalnya seperti adanya"tuturnya.

1.Yakni bahwa semua nikmat yang ada pada kamu,maka dari Allah-lah datangnya.Dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan,maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.Juga seperti ditegaskan dalam QS Annahl 53.Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu maka dari Allah-lah datangnya.Dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan,maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.Juga seperti ditegaskan dalam QS Annisa 79.Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah,& apa saja bencana yang menimpamu,maka dari kesalahan dirimu sendiri.Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia.Dan cukuplah Allah menjadi saksi.Bahkan,dalam QS Arrahman.Allah sampai 31 kali mengulang pertanyaan.Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?Hidup itu nikmat.Bisa makan-minum itu juga nikmat.Bisa tidur juga nikmat.Bisa beriman kepada Allah itu juga nikmat.Dan semua itu berasal dari Allah SWT.Kita harus mensyukurinya dengan memanfaatkannya untuk ibadah.Sekarang ini banyak orang mati,kita yang diberi Allah nikmat hidup harus bersyukur.Banyak orang sulit mencari nafkah,kita yang diberi Allah nikmat bisa makan minum harus bersyukur.Jikamenyadari semua nikmat dari Allah,kita akan rajin ibadah.Dan ketika rajin ibadah,maka hidup kita akan tenang & bahagia.

2.Kedua,menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.Dalam QS Attalaq 3 Allah SWT berfirman : Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah SWT,niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.Ayat ini turun berkenaan dengan denga anak Auf bin Malik.Anaknya ikut perang kemudian ditawan musuh.Auf bin Malik yang cemas lantas mengadu kepada Rasulullah Muhammad SAW.Oleh Nabi,Auf diminta banyak membaca La haula walla quwatta illabillahil aliyil adzim.Sepanjang malam,Auf & istri akhirnya membaca itu.Di dalam tahanan musuh,tiba-tiba rantai yang memutus anaknya putus.Semua pintu penjara terbuka.Anaknya pun bisa kabur dengan mudah Di tengah jalan,dia mendapati kerumunan kambing.Dia pun lantas menggiringnya pulang.Oleh Nabi,kerumunan kambing itu diberikan kepada anaknya Auf bin Malik sebagai harta rampasan.Sebab,bersrah diri pada Allah dengan memperbanyak baca hauloqah,Auf bin Malik & anaknya akhirnya beruntung & berbahagia.

3.Ketiga,menggunakan akal sesuai kedudukannya.Tidak memaksakan Allah agar seperti akalnya.Juga tidak berorientasi pahala dalam segala ibadah.Bekerja giat,namun soal rezeki pasrah kepada Allah.Tidak memaksa:tidak kerja sekian harus dapat sekian.Kulak sekian,harus untung sekian.Sebab yang memberi kita kehidupan adalah Allah.Yang menggerakkan kita bisa bekerja & ibadah adalah Allah.Allah mau memberi rezeki berapa & mau memberi pahala berapa,itu mutlak kewenangan Allah SWT.Ketika kita menggunakan akal secara maksimal untuk berusaha & beribadah,lalu menyerahkan hasilnya secara penuh kepada Allah,maka hidup akan tenang & bahagia.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,7 Desember 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN