Senin, 16 November 2020

TORIQOH 124: ZIKIR MENIKMATI DUNIA.

 Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso sekaligus Ketua MUI Jombang,KH Cholil Dahlan,menyampaikan resep hidup tenang dan bahagia di dunia.Sebagaimana nasehat yang disampaikan Syekh Abdul Qodir Alijani di pesantrennya,Ahad pagi 9 Dzulqokdah 545 H."Orang yang beriman setiap hari waktunya dipakai mencari bekal untuk hidup sejati di akhirat.Sedangkan orang kafir hidupnya dipakai untuk menikmati kehidupan dunia tanpa ingat akhirat"tuturnya.Orang mukmin fokusnya adalah akhirat.Sehingga bisa menikmati sedikit karunia Allah.Baik waktu,harta maupun status sosialnya."Orang mukmin lebih banyak menggunakan karunia Allah untuk ibadah dan amal saleh bagi sesama.Karena mukmin yakin hidup yang sejati adalah setelah kematian nanti,"paparnya.Bagi orang beriman,mendapatkan harta banyak atau sedikit tetaplah merasa nikmat.Karena hatinya qanaah.Selalu bisa menerima apapun pemberian Allah."Hatinya Qanaah karena menjadikan akhirat sebagai tujuan,"tegas Kiai Cholil.Sak suwe-suwene hidup didunia,masih akan lebih lama hidup di akhirat.Dalam QS Almaarij 4 bahkan disebutkan,satu hari kehidupan akhirat seperti 1000 tahun disurga.Ini adalah gambaran bagi orang kafir.Seperti disebutkan dalam tafsir Jalalain.Saking menderitanya orang kafir diakhirat,maka merasa sehari diakhirat,mereka merasa satu hari dikahirat seperti 1000 bahkan 50 ribu tahun.Sedangkan bagi orang beriman,diakhirat nanti sebentar.Bahkan lebih pendek dari satu salat fardhu.Setelah itu,orang mukmin akan dimasukkan surga & memeperoleh nikmat selama-lamanya.Sebaliknya,fokus orang kafir adalah dunia.Dunia bagi orang kafir adalah ladang untuk menuruti hawa nafsunya.Kalau toh mereka berdoa,mereka hanya minta dunia semata.Sebagaimana disinggung dalam QS Al Baqarah 200.Sehingga jika tak mendapat nikmat dunia,mereka stres.padahal didunia pun,orang kafir belum tentu bisa merasakan nikmat.Suatu hari Imam Ibnu Hajar Al Asqalani berangkat ke kantor naik kereta kencana yang indah.Di tengah jalan dihadang orang kafir berpakaian lusuh.Si kafir berkata : Wahai Ibnu Hajar,bukankah Nabi mu mengatakan bahwa dunia itu penjara bagi orang beriman & surga bagi orang kafir.Tapi kenapa kamu yang mukmin bermewah-mewah,sedangkan aku yang kafir miskin?Ibnu Hajar menjawab,dibaningkan seluruh nikmat dunia akhirat,yang dia dapat selama ini ibarat penjara.Dibanding semua siksa neraka,yang diperoleh si kafir itu sudah seperti surga.Karena diakhirat kelak si kafir akan mendapat siksa pedih.Mendengar itu,si kafir langsung masuk Islam.Luqmanul Hakim menasehati putranya : Anakku,dunia itu lautan.Iman itu perahunya.Sedangkan garam asinnya adalah amal taat.Tempat bersandarnya nanti adalah akhirat."Selama hai fokus pada akhirat,pasti mudah mengarungi lautan & melaksanakan ketaatan,"pesan Kiai Cholil.Menurut Imam Bhastomy,mukmin yang cerdas bukan mencari dunia maupun surga akhirat.Tetapi justru mencari Allah SWT & ridanya.Karena itu Rasulullah Muhammad SAW dawuh : dunia itu hanya dzulmun alias gelap.Sedang akhirat itu bercahaya.Siapa yang menikmati dunia disertai ingat Allah,maka itulah kenikmatan yang bercahaya,sehat & segar,"pungkasnya.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,9 November 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN