Rabu, 07 Oktober 2020

Binrohtal 969 : Budaya Kritik

 Saat ngaji usai salat Duhur di Masjid Junnatul Fuadah Polres Jombang,Kamis (1/10),Pengasuh Pesantren Putri Tebu Ireng,KH Fahmi Amrullah hadzik,menjelaskan pentingnya budaya kritik."Allah yang maha segala-galanya saja mendengarkan kritik hamba-Nya,apalagi kita manusia.Harus mau menerima kritik orang lain."Gus Fahmi lalu menceritakan sebab turunnyaQS Al Mujadillah.1-4.Ada serang perempuan bernama Khaulah binti Tsa'labah.Suaminya melakukan zihar;menyamakan punggung Khaulah dengan punggung ibu si suami.Khaulah lantas menanyakan hukum itu kepada Rasulullah Muhammad SAW.Sesuai hukum yang berlaku kala itu,zihar dihukum cerai.Rasulullah pun menghukum cerai.Khaulah tidak terima.Di lantas protes kepada Allah SWT.Minta agar zihar tidak dihukum cerai.Akhirnya,Allah menurunkan QS Al Mujadilah 1-4.Zihar tidak harus berakhir dengan cerai.Namun,suami harus mau membayar dendanya.Denda pilihan pertama,memerdekakan budak.Jika tidak ada budak seperti sekarang,maka puasa berturut-turut selama 2 bulan.Jika tidak mampu,maka haus memberi makan 60 fakir miskin masing-masing 6 ons."Karena Allah saja mendengar protes Khaulah,maka para khalifah juga selalu mendengar kritiknya,"tegasnya.Khalifah Ummar Bin Khottob termasuk pemimpin yang menyukai kritik.Dia punya kebiasaan blusukan ke kampung-kampung.tujuannya,mencari tahu aib & kekurangan dirinya.Hal itu membuat masyarakat berani & tidak segan mengkritiknya.Suatu ketika dia dicegat di Jalan oleh Khaulah binti Tsa'labah.Cukup lama Umar berhenti di jalan seraya menyimak nasehat-nasehatnya."Wahai Umar,dulu engkau di panggil Umair/Umar kecil,kemudian berubah menjadi Umar.Lalu sekarang engkau dipanggil Amirul Mukminin.Pesan saya; takutlah engkau wahai Umar kepada Allah,karena siapa meyakini adanya kematian,ia pasti khawatir akan hilangnya kesempatan.Siapa yang meyakini adanya kematian,ia pasti takut menghadapi azab,"urainya.Pertemuan di jalan antara khalifah & perempuan tua itu menjadi tontonan & sekaligus membuat orang-orang keheranan.Maka diantara mereka ada yang terpaksa bertanya ; wahai Amirul Mukminin,mengapa Anda rela berhenti disini hanya untuk mendengarkan omongan perempuan tua itu?Khalifah Umar menjawab : "Seandainya perempuan itu meminta agar saya berhenti di tempat ini dari awal siang sampai akhir siang,pasti saya tidak akan beranjak kecuali untuk salat.tahukah kalian,siapakah perempuan tua itu?"Mereka menjawab,kami tidak tahu.Umar menjelaskan,dia adalah Khalulah binti Tsa'labah,seorang perempuan yang perkataannya didengar Allah SWT dari atas langit ke-7.Apa pantas Umar tidak mau mendengarkan ucapan perempuan itu,sementara Allah SWT mau mendengarkannya.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,2 Oktober 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN