Senin, 07 September 2020

Uji Coba Tatap Muka Diperpanjang,Terkait Pembelajaran Siswa SMA/SMK & SLB,Pemprov Bakal Tambah Sekolah Percontohan

 Kota,Jawa Pos Radar Mojokerto-Pemprov Jatim memastikan bakal melanjutkan tatap muka dijenjang SMA/SMK & SLB.Tak hanya itu,jumlah sekolah percontohan juga bakal ditambah dari yang sebelumnya paling banyak 3 lembaga di masing-masing daerah.Hal itu dinyatakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela kunjungannya di Kota Mojokerto,Minggu (30/8).Menurutnya,Pemprov telah melakukan koordinasi tentang uji coba pembelajaran tatap muka bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah/MKKS SMA/SMK & SLB se-Jatim pada Jumat (29/8),lalu.Hasilnya,setelah uji coba tatap muka berjalan 2 pekan ini,masa trial kembali akan diperpanjang."Dan insya Allah akan menambah beberapa sekolah lagi,"tandasnya usai mengunjungi industri kreatif di Gedung Workshop Disperindag Kota Mojokerto kemarin.Khofifah menyatakan,uji coba pembelajaran tatap muka akan dilanjutkan secara bertahap.Setelah digulirkan 18 Agustus lalu,kegiatan belajar mengajar didalam kelas hanya diterapkan di tiap Kabupaten/Kota.Masing-masing mewakili jenjang SMA/SMK& SLB.Sejauh ini,tercatat sudah ada sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project atau percontohan dalam melaksanakan pembelajaran secara langsung dikelas.Dan dari tiap lembaga hanya diikuti 25% dari total jumlah keseluruhan peserta didik."Yang masuk 25% itu sehari hanya 3 jam tanpa tatap muka tanpa istirahat.Kantin belum boleh buka,"paparnya.Mantan Menteri Sosial RI/Mensos ini menjelaskan jika kebijakan uji coba merupakan upaya dalam memberi ruang pembelajaran secara tatap muka di masa pandemi Covid-19.Dan sepanjang pelaksanaannya telah dilakukan dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.Di samping itu,seluruhnya sudah dalam koordinasi & persetujuan Bupati/Walikota sebagai Kepala Gugus Tugas serta mendapatkan restu dari orang tua siswa."Jadi bukan serentak,tapi ini bertahap,bertingkat,& berlanjut.Kira-kira begitu,"sambungnya.Khofifah menyebutkan,berdasarkan hasil evaluasi selama 2 peserta didik memilih untuk tetap bisa belajar di kelas.Alasannya,karena berbagai hal.Salah satunya karena mengalami kendala selama pembelajaran jarak jauh/PJJ.Baik karena faktor jaringan internet,kebutuhan paket data,maupun kesulitan-kesulitan terkait teknis pelaksanaan pembelajaran daring."Evaluasinya,dari semua yang saya tanya,mereka (peserta didik) memilih belajar dikelas.Kenapa memilih belajar dikelas?Karena kami tidak bisa tanya jawab kalau dari rumah itu,"ucap Khofifah menirukan keluhan siswa.Utamanya bagi mata pelajaran/mapel yang bersifat produktif.Diantaranya pogram keahlian perikanan,teknik pengelasan,instalasi listrik,& jurusan lainnya di jenjang SMK.Di mana,pada mapel tersebut tetap harus dilakukan praktik langsung yang tidak dapat dilaksanakan secara daring.Disinggung terkait berapa lama masa perpanjangan jumlah sekolah dalam uji coba pembelajaran tatap muka,Khofifah mengaku masih akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pusat.Antara lain,dengan Menteri Dalam Negeri/Mendagri,Menteri Agama/Menag,& Menteri Pendididkan & Kebudayaan/Mendikbud."Besok (hari ini-red) kita koordinasi dengan 3 menteri,"pungkas Ketua PP Muslimat Nahdratul Ulama/NU ini.Untuk diketahui,di wilayah Cabang Dinas Pendidikan Provinasi wilayah Kabupaten & Kota Mojokerto telah dilaksanakan uji coba pembelajaran di 6 wilayah.3 daiantaranya di wilayah Kota Mojokerto yang meliputi SMK Taman Siswa,SMAN 1 Kota Mojokerto & SLB Pertiwi.Sedangkan di Kabupaten Mojokerto dilaksanakan di SMKN Dlanggu,SMA Diponegoro Gondang,& SLB Negeri Seduri Mojosari.Pelaksanaan uji coba pembelajaran langsung di kelas itu menyusul ststus peta resiko penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Mojokerto raya sama-sama berstatus oranye atau resiko sedang.Sehingga,dapat menghadirkan siswa secara bergiliran dengan maksimal 25% dari total kapasitas siswa.

-------- Ditutup Jika Muncul Kasus Covid-19 -------

Sementara itu,Wali Kota Ika Puspitasari menyatakan bakal secara berkala melakukan pengawasan selama berjalannya tatap muka di jenjang SMA/SMK.Menurutnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Mojokerto akan melakukan penutupan jika terjadi persebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.Ning Ita mengatakan,sejak dimulainya uji coba pembelajaran tatap muka di tiga lembaga di Kota Mojokerto GTPPC telah memantau kesiapan di masing-masing sekolah.Baik terkait pelaksanaan kegiatan belajar mengajar maupun ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung protokol kesehatan."Kami pastikan di sekolah tersebut protokol kesehatan sudah dilaksanakan dengan ketat.Sehingga,potensi untuk munculnya klaster baru di dunia pendidikan bisa kita antisipasi sejak dini"terangnya usai gowes bersama Gubernur Jatim di Rumah Rakyat.Karena itu,seiring dengan di perpanjangan masa pembelajaran tatap muka,pihaknya juga akan tetap secara berkala menerjunkan tim GTPP ke satuan pendidikan.Yakni,melakukan pengawasan,monitoring,dan evaluasi terhadap efektivitas Peraturan Wali Kota (Perwali) 55 Tahun 2020 tentang perubahan atas Perwali 47/2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19 di Kota Mojokerto.Ketua GTPP Covid-19 Kota Mojokerto ini menyebutkan,pihaknya akan melakukan tindakan tegas dengan sterilisasi lembaga pendidikan jika ke depan ditemukan adanya kasus Covid-19."Kalau pun ada yang terpapar,maka kita bisa segera melakukan tindakan cepat untuk dilakukan isolasi dan menutup.Atau tidak melanjutkan kegiatan pembelajaran secara klasikal"ujarnya.Dengan demikian,pembelajaran akan kembali dilakukan secara jarak jauh atau dalam jaringan (daring).Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menyebutkan,jika telah menunjuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab di masing-masing sektor untuk kepatuhan protokol kesehatan.Termasuk di bidang pendidikan yang dibawahi langsung oleh Kepala Dispendik Kota Mojokerto.Menurutnya,masing-masing sektor akan melaporkan secara berkala kepada Ketua GTPP Cid-19 Kota Mojokerto terkait pelaksanaan protokol kesehatan.Laporan tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan arah kebijakan ke depan.Orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini menyebutkan,pihaknya belum mendapatkan laporan adanya pelanggaran maupun temuan kasus Covid-19 yang terjadi selama masa uji coba pembelajaran tatap muka."Selama ini belum ada laporan dalam kondisi yang perlu perhatian.Artinya masih normal saja"pungkas Ning Ita.(Dikutip Radar Mojokerto,31 Agustus 2020). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN