Kota,Jawa Pos Radar Mojokerto-Pemkot Mojokerto terus berupaya mempercepat pembangunan infrastrukur jaringan distribusi gas bumi/Jargas skala rumah tangga.Walikota Mojokerto Ika Puspitasari pun menargetkan 15.542 sambungan rumah/SR terpasang secara menyeluruh pada tahun 2021 mendatang.Bersama Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral/ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak & Gas Bumi Kementerian ESDM,Kota Mojokerto menjadi 1 dari 9 daerah se-Indonesia yang terpilih sebagai wilayah pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga melalui skema kerja sama pemerintah & badan usaha/KPBU.Sembilan daerah tersebut antara lain,Kota Medan,Kota Batam,Kota Palembang,Kota Lampung,Kota Depok,Kota Mojokerto,Kota Pasuruan,Kabupaten Cirebon,&Kabupaten Jombang.Untuk itu,Walikota memberikan dukungannya secara penuh dalam pemasangan jargas di wilayah Bumi Majapahit."Sejak tahun 2003,pemasangan jargas terus dilakukan.Pada tahun 2003 & 2016,ada 753 SR terpasang yang sudah dilakukan oleh PGN/Perusahaan Gas Negara & pada saat itu masih berbayar senilai Rp.200 ribu permeternya.Pada tahun 2017,terpaang 5 ribu SR dari Ditjen Minyak & gas Bumi Kementerian ESDM,secara gratis,"jelas Ning Ita,sapaan akrab Walikota.Setelah itu,lanjut Ning Ita,pada tahun 2019 sebanyak 4 ribu SR dipasang oleh Ditjen Minyak & Gas Bumi Kementerian ESDM dengan ditambah 1 tungku kompor gratis untuk warga.Sedangkan di tahun 2020,Pemkot Mojokerto berencana akan memasang sebanyak 5.699 SR lagi.Namun,karena kondisi Covid-19 maka pemasangan akan ditunda pada tahun 2021."Dengan adanya tahapan pemasangan jargas tersebut,maka total jargas sambungan rumah ditahun 2021,mencapai 15.542.Sebenarnya,kami tidak hanya siap menerima 15.542 SR saja,namun kami berharap seluruh wilayah Kota Mojokerto ini dapat menerima sambungan jargas secara menyeluruh.Sehingga,kota ini menjadi city gas & berdaya saing,"tegasnya.Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh Lembaga Minyak & Gas Bumi ESDM/Lemigas,estimasi SR yang akan dibangun melalui KPBU untuk Kota Mojokerto yaitu sebanyak 29.575 SR.Untuk itu,masyarakat tidak perlu khawatir karena pemasangan SR tetap gratis,serta harganya pun dijamin lebih murah dari LPG 12 kilogram,tersedia 24 jam,& lebih ramah lingkungan ( mengurangi emisi karbon).Dengan memanfaatkan gas bumi,masyarakat dapat membantu pemerintah mengurangi beban subsidi & menghemat APBN impor elpiji.Melalui kegiatan Konsultasi Publik Pembangunan jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga Melalui Skema KPBU,Ning Ita berharap dukungannya kepada Dewan Perwakilan Rakyar Daerah/DPRD,Organisasi Perangkat Daerah/OPD terkait,Camat,Lurah,Lembaga Pemberdayaan Masyarakat/LPM,& seluruh masyarakat dalam pembangunan Kota Mojokerto berjalan lancar & membawa kemanfaatan."Saya berharap,para narasumber dapat dapat memberikan penjelasan secara detail & jelas.Serta,saya meminta kepada para peserta agar memperhatikan materi yang disampaikan demi mewujudkan pembangunan jaringan gas bumi secara menyeluruh di Kota Mojokerto,"pesan Walikota Perempuan pertama di Kota Mojokerto ini.Kegiatan Konsultasi Publik Pembangunan Jaringan Gas Bumi Untuk Rumah Tangga Melalui Skema KPBU ini pun menghadirkan berbagai narasumber profesional dibidangnya secara daring.Diantaranya,Direktur Perencanaan & Pembangunan Infrastruktrur Migas Alimuddin Baso,dari Direktorat Kerja Sama Pemerintah Swasta Rancang Bangun Novie Andriani,dari Direktorat Pengelola Dukungan Pemerintah & Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Keuangan Insyafiyah,& dari Direktorat Jenderal Minyak & Gas Kementerian ESDM Wahyudi Akbari.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,18 September 2020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar