Saat ngaji usai salat Duhur di Masjid Junntaul Fuadah ,Polres Jombang,Rabu (2/9),Pengasuh Pesantren Fallahul Muhibbin Watugaluh,Diwek,Jombang KH Nur Hadi/Mbah Bolong menjelaskan hasad & ghibtoh."Hasud itu dengki,tidak suka orang lain dapat nikmat & ingin nikmat orang lain hilang.Sedangkan ghitboh ingin memperoleh nikmat seperti orang lain,"tuturnya.Rasulullah Muhammad SAW bersabda,tidak boleh hasud.Namun boleh ghibtoh pada 2 orang.
- Pertama,orang yang Allah beri harta lalu ia infakkan kepada kebaikan.
- Kedua,orang yang Allah beri karunia ilmu lalu ia amalkan & ajarkan.
Salah satu sebab utama dari lahirnya kejahatan adalah iri hati.Hasud adalah iri hati atas nikmat yang dimiliki orang lain disertai dengan harapan agar nikmat itu hilang.Nabi Muhammad SAW bersabda ; 3 hal yang merupakan sumber segala dosa,hindarilah & berhati-hatilah terhadap ketiganya.hati-hatilah terhadap keangkuhan,karena keangkuhan menjadikan iblis enggan sujud kepada Adam AS.Hati-hatilah kepada tamak karena ketamakan mengantar Adam memakan buah terlarang.Serta berhati-hatilah terhadap iri hati,arena kedua anak Adam,QObil,membunuh saudaranya,Habil,akibatnya dorongan iri hati.Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan,para ulama membagi hasad menjadi 2 macam yaitu hasad hakiki & hasad majazi.Hasad Haqiqi adalah seseorang berharap nikmat orang lain hilang.hasad seperti ini diharamkan berdasarkan ijmak para ulama.Adapun hasad majazi,yang dimaksudkan adalah ghibtoh.Ghibtoh adalah berangan-angan agar mendapatkan nikmat seperti apa yang ada pada orang lain tanpa mengharapkan nikmat tersebut hilang.Jika Ghibthoh ini dalam hal ketaatan,maka itu dianjurkan.Ibnu Bathtol dalam Sohih Bukhari ini Bab Ghibthoh dalam ilmu & hikmah.karena siapa saja harusnya ingin punya harta untuk infak.Serta punya ilmu untuk diamalkan & diajarkan.Nabi Muhammad SAW bersabda,seseorang tidak dapat menghindar daeri 3 hal.At Thirayoh (pesimis karena melihat sesuatu),su'udzon (berprasangka buruk),& hasad (iri hati).Karena itu,jika engkau pesimis jangan diikuti.Jika berprasangka buruk jangan mencari tahu.Dan jika iri hati,jangan menganiaya.Maksudnya jangan cetuskan isi hati dalam bentuk ucapan atau pun perbuatan.Sayidina Quthub dalam tafsirannya mengumukakan bahwa iri hati dan dengki merupakan emosi yang dapat melahirkan dampak negatif terhadap pihak yang didengki.Rasulullah pun bersabda,jauhilah dengki karena ia akan memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.(Dikutip Radar Jombang,5 September 2020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar