Senin, 06 Juli 2020
CARA KELURAHAN GEDONGAN MEMPERTAHANKAN ZONA HIJAU,RUTIN SOSIALISASI CEGAH COVID-19 DENGAN NAIK KERETA JENAZAH.
MOJOKERTO KOTA-Selama masa pandemi Covid-19,Kelurahan Gedongan,Kecamatan Magersari ,Kota Mojokerto,mampu mempertahankan sebagai wilayah yang berstatus zona hijau.Kelurahan yang kini didapuk sebagai Kampung Tangguh ini memiliki strategi khusus agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.Kalimat imbauan tersebut dilontarkan seorang petugas sambil berkeliling ke setiap gang-gang di Kelurahan Gedongan,Kota Mojokerto.Pesan tentang protokol kesehatan itu dengan lantang disampaikan melalui corong mini atau pengeras suara yang tertempel pada kendaraan motor roda tiga.Uniknya cara penyampaian imbauan pencegahan penyebaran Covid-19 itu dilakukan dengan menggunakan Motor Panjenengan alias Motor Pengantar Jenazah Kelurahan Gedongan.Salah satu cara bersosialisasi dengan armada ini terbilang efektif.Terbukti sampai dengan Minggu (5/7) kemarin,Kelurahan Gedongan menjadi satu-satunya wilayah yang masih berstatus zona hijau dari 18 kelurahan se-Kota Mojokerto.Selama masa pandemi,kelurahan yang berada di Kecamatan Magersari ini mencatatkan nihil kasus Covid-19.Bahkan,angka pasien dalam perawatan (PDP) juga 'zero'alias nol kasus.Sejauh ini,hanya tercatat delapan warga yang menyandang status orang dalam pemantauan (ODP)."Itu pun semua sudah selesai masa pemauntauan"terang Lurah Gedongan Andika Dewantara.Berbagai upaya telah dilakukan untuk membentengi warga Kelurahan Gedongan agar tidak terpapar Covid-19.Di antaranya,dengan gencar menyosialisasikan protokol kesehatan ke masyarakat melalui beragam cara.Antara lain,menyampaikan pesan melalui "Wahtshaap (WA) ke grup RT/RW maupun menyebarkan informasi melalui selebaran atau pamflet."Setiap ada imbauan dari gugus tugas Covid-19 Kota Mojokerto,langsung kami sampaikan secara berjenjang dari tingkat RT/RW hingga ke warga"paparnya.Di sisi lain,sosialisasi juga disampaikan secara langsung ke masyarakat melalui kegiatan 'woro-woro'.Menurut Andika,kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk memberi edukasi kepada warga tentang pencegahan penyebaran virus korona.Hanya saja,pihaknya memanfaatkan armada pengangkut jenazah yang dimiliki oleh kelurahan.Kendaraan berupa motor roda tiga ini telah dimodifikasi layaknya ambulans jenazah.Armada tersebut juga dilengkapi dengan sirine dan pengeras suara.Termasuk di dalamnya juga terdapat keranda jenazah.Andika menyebutkan,sebenarnya kendaraan yang dikenal sebagai Motor Panjenengan ini baru dioperasikan sejak awal 2020 sebagai sarana pengantar jenazah warga Gedongan.Namun,di masa pandemi Covid-19 ini,kendaraan roda tiga ini dimanfaatkan sebagai sarana bersosialisasi."Kebetulan di Gedongan kan banyak gang-gang kecil.Sehingga mudah dijangkau kalau pakai motor roda tiga"tandasnya.Di samping itu,woro-woro dengan menggunakan Motor Panjenengan juga bertujuan agar informasi bisa langsung mengena pada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan sekaligus menyampaikan peringatan akan bahaya dari Covid-19.Jika tidak patuh,juga disampaikan bahwa Motor Panjenengan siap melayani jasa bagi siapa pun yang membutuhkan."Selain sosialisasi,supaya memberikan efek takut dan waspada jika tidak mengindahkan protokol kesehatan"tukas Andika.Namun,kata dia,cara yang dilakukan tersebut hanya sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.Sosialisasi menggunakan motor pengantar jenazah dioperasikan secara rutin satu kali setiap pekan.Dan sejauh ini,penyampaian woro-woro cukup efektif.Pasalnya,berdasarkan data yang dirilis Pemkot Mojokerto,dari 18 kelurahan se-Kota Onde-Onde,Kelurahan Gedongan menjadi satu-satunya wilayah yang masih menyandang status zona hijau alias nihil kasus Covid-19 maupun PDP.Sedangkan,3 kelurahan lain dinyatakan zona oranye dan 14 ditetapkan sebagai zona merah."Mudah-mudahan warga bisa tetap sadar dan disiplin.Sehingga bisa tetap berada pada zona hijau"ungkap Andika.(Dikutip Radar Mojokerto,6 Juli 2020)..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar