Kamis, 28 Mei 2020

Ayo Hidup Sehat : Efusi Pleura (Penumpukan Cairan)

Efusi Pleura adalah kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan diantara 2 lapisan (rongga pleura).Pleura merupakan membran yang memisahkan paru-paru dengan dinding pada bagian dalam.Cairan yang di produksi pleura ini sebenarnya berfungsi sebagai pelumas yang membantu kelancaran pergerakan paru-paru ketika bernafas.Namun ketika cairan tersebut berlebihan & menumpuk maka bisa menimbulkan gejala-gejala tertentu.Gejala-gejala Efusi Pleura ini antara lain :
-Rasa nyeri dada saat menarik & membuang nafas
- Demam
 - Sesak nafas
Gejala biasanya terasa jika efusi pleura sudah memasuki level menengah hingga parah,atau terjadi peradangan.Jika penumpukan cairan masih tergolong ringan biasanya penderita tidak merasakan gejala apa-apa.Efusi pleura umumnya dibagi menjadi 2,yaitu taransudatif & eksudatif.
* Efusi Pleura transudatif disebabkan oleh meningkatnya tekanan dalam pembuliuh darah atau rendahnya kadar protein dalam darah.Hal ini mengakibatkan cairan merembes ke rongga pleura.
* Sedangkan Efusi Pleura eksudatif disebabkan oleh :
^ Peradangan
^ Cedera pada paru-paru
^ Tumor
^ Penyumbatan pembuluh darah atau pembuluh getah bening
Efusi pleura sering kali terjadi sebagai komplikasi dari beberapa jenis penyakit lainnya,seperti :
# Kanker paru-paru
# Tubercolusis/TBC
# Pneumonia
# Emboli paru
# Sirosis atau penurunan fungsi hati
# Penyakit ginjal
# Gagal jantung
# Penyakit lupus
# Rheumathoid arthritis
Diagnosis efusi pleura biasanya diawali dengan pemeriksaan fisik sederhana menggunakan stetosop atau mengetuk-ngetuk dada setelah sebelumnya mengumpulkan keterangan dari pasien perihal gejala yang dirasakan & riwayat penyakit yang dideritanya.Apabila dokter mencurigai pasien terkena efusi pleura,pemeriksaan lanjutan secara lebih detail bisa dilakukan melalui sejumlah prosedur pemindaian,seperti foto rontgen dada,USG,& CT scan pada dada.Jika terdeteksi adanya efusi pleura,tindakan thoracocentesis atau punksi pleura dapat dilakukan untuk memeriksa jenis cairan.Tindakan tersebut adalah mengambil sampel cairan melalui jarum yang ditusukkan ke dalam rongga pleura melalui sel tulang iga.Kemiudian cairan pleura ini dianalisis di laboratorium.Apabila cairan pada efusi pleura sudah terlalu banyak atau sudah terdapat infeksi,maka dokter akan yang menumpuk diantaranya :
- Prosedur thoracocentesis atau punksi pleura selain untuk mengambil sampel caira untuk dianalisis,juga dapat untuk mengeluarkan caran pleura dengan volume besar.
- Pemasangan selang plastik khusus (chest tube) selama beberapa hari ke dalam rongga pleura melalui bedah torakotomi.
- Pemasangan kateter secara jangka panjang lewat kulit ke dalam ruang pleura /pleura drain,untuk efusi pleura yang terus muncul
- Penyuntikan zat pemicu iritasi ke dalam ruang pleura melalui selang khusus guna mengikat kedua lapisan pleura,sehingga rongga pleura tertutup.Prosedur yang dinamakan pleurodosis ini biasanya diterapkan untuk mencegah efusi pleura yang kerap kambuh.
Selain prosedur-prosedur yang bertujuan untuk mengeluarkan & mencegah cairan pleura terakumulasi kembali,prosedur untuk mengangkat jaringan-jaringan yang tidak sehat atau telah mengalami peradangan juga bisa dilakukan apabila dampak kerusakan efusi pleura telah mencapai tahap tersebut.Peningkatan jaringan ini bisa dilakukan melalui bedah torakoskopi/tanpa membuka rongga dada atau terakotomi/dengan membuka dada.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,27 Mei 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN