Kamis, 30 Januari 2020

Pemkot Tuntaskan Pengendalian Banjir Tahun Ini 32 Wilayah RT Berpotensi Genangan Sudah Teratasi

MOJOKERTO KOTA-Walikota Ika Puspitasari memastikan akan menuntaskan program pengendalian bencana banjir yang dipastikan rampung seratus persen di tahun ini.Langkah itu diharapkan mampu mengatasi persoalan genangan dan banjir yang selama ini berpotensi melanda wilayah Kota Mojokerto.Wali Kota Ika Puspitasari menegaskan,sejak program pengendalian banjir digeber 2018 lalu,progresnya kini telah menyentuh angka 84 persen.Kenaikan signifikan terjadi pada 2019 atau sejak tahun pertama memimpin bersama Wawali Achmad Rizal Zakaria."Karena pengendalian banjir adalah skala prioritas di 2019 yang menjadi aduan masyarakat di seluruh Kota Mojokerto"terangnya kemarin.Pada 2018 lalu,pemkot mengalokasikan anggaran Rp 12 milliar untuk 15 paket pengerjaan pengendalian banjir.Angka tersebut mengalami peningkatan tajam pada 2019 dengan kembali digelontorkan dana sebesar Rp 34,2 milliar.Ning Ita begitu wali kota akrab disapa,menyebut,kucuran anggaran itu menyentuh 71 paket pengerjaan saluran drainase yang tersebar di berbagai titik.Ke-29 paket di antaranya di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).Sementara 42 paket lainnya berasal dari dana kelurahan (DK)."Ada juga 5 paket pengadaan barang modal sarana dan prasarana,dan 5.800 biopori di lingkungan-lingkungan"tandas Ning Ita.Bahkan,saat ini di Kota Onde-Onde telah ditunjang dengan keberadaan 32 rumah pompa untuk mempercepat mengatasi genangan.Berdasarkan peta potensi banjir Kota Mojokerto yang dibuat Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbag) dan tim ahli Institut Teknologi Suarabaya (ITS).Ning Ita menyatakan dari total 661 RT (rukun tetangga) se-Kota Mojokerto 38 RT di antaranya masuk dalam kategori rawan genangan.Dari jumlah tersebut,Pemkot telah berhasil melakukan intervensi melalui kegiatan program pengendalian banjir sebanyak 32 RT.Dengan demikian,progresnya kini telah menyentuh 84 % dengan hanya menyisakan 6 RT yang belum tersentuh."Berarti progresnya sudah 84%,tinggal 16% saja.Jadi,sisa 6 RT ini kita fokuskan untuk dilanjutkan tahun ini,"paparnya.Orang nomor 1 di Pemkot ini menambahkan,ditahun anggaran 2020 ini pihaknya telah mengalokasikan anggaran Rp.22 Miliar yang bersumber dari APBD.Tak hanya itu,untuk melanjutkan program pengendalian bencana banjir juga kembali dikucurkan dari DK yang nilainya mencapai Rp.23,8 Miliar.Masing-masing bersumber dari dana alokasi khusus/DAK Rp.21,7 miliar & dana Alokasi Umum/DAU tambahan Rp.2,1 miliar."Sehingga,tahun 2020 ini seluruh daerah rawan genangan sudah bisa intervensi.Harapannya,Kota Mojokerto bisa bebas dari bencana banjir,"pungkas Ning Ita.

======== Siapkan Petuags & Siapkan SDM Warga ========
Jurus atasi genangan & banjir
^ Tahun 2018 dialokasikan anggaran Rp.12 miliar
   Menyentuh 15 paket pengerjaan pengendalian banjir
^ Tahun 2019 kembali mengucurkan anggaran Rp.24,2 miliar
   Meliputi sebanyak 71 paket pengerjaan saluran drainase
   Sebanyak 27 paket di bawah DPUPR,& 42 paket dari DK
   Membuat 5.800 titik biopori tersebar di lingkungan-lingkungan
   Sebanyak 5 paket pengadaan barang/modal & sarana/prasarana
   Menyiapkan 32 rumah pompa air yang tersebar di wilayah Kota
^ Tahun 2020 kembali dilanjutkan dengan alokasi Rp.45 miliar
   Terdiri dari Rp.22 miliar dibawah DPUPR Kota
   Di tambah DK yang mencapai Rp.23,8 miliar
Capaian
* Total terdapat 661 RT di Kota Mojokerto
* Sebanyak 32 RT masuk katagori daerah rawan genangan
* Genangan air rata-rata sudah teratasi dalam waktu kurang dari 2 jam
* Total progres telah menyentuh 84% sepanjang 2018-2019
* Sebanyak 6 RT akan dituntaskan di tahun 2020 ini.
(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,22 Januari 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN