Minggu, 27 Oktober 2019

KAMPANYE "AKSANSI"UNTUK MENDAUR ULANG POPOK BAYI,ANAK DAN LANSIA MENJADI POT BUNGA.


Berita Rajawali,Mojokerto Kota-Pada Hari Kamis (24 Oktober) jam 08.00 sampai dengan selesai bertempat di Hotel Raden Wijaya,Jalan Raden Wijaya,Kecamatan Kranggan,Kota Mojokerto diadakan Pelatihan Daur Ulang Popok ( baik untuk bayi,anak,maupun lansia) untuk menjadi pot bunga yang indah & cantik serta bernilai jual tinggi oleh AKSANSI (Asosisasi Kelompok Sanitasi Indonesia) Batu,Malang.Sebagai narasumer adalah Ibu Dwi Harining Setyowati Ketua Aksansi Daerah yang sekaligus Ketua Bank Sampah Kota Batu yang bertugas memberikan pelatihan kepada para anggotanya di seluruh Jatim,Dengan mengusung konsep 3R (Reuse,Reduce,& Recycle) yang dihadiri oleh para Kader Lingkungan & Aksansi se-Kota Mojokerto.Karena sampah popok menjadi penyumbang yang bisa dikatakan cukup besar bagi lingkungan.Popok bekas pakai tersebut termasuk bahan yang tidak terurai/berbahaya jika tidak terkelola,sebab mengandung feses/tinja,maupun urine/air kencing yang mengandung banyak bakteri sumber penyakit.Bila dibuang di tempat sampah keluarga/tong,mengakibatkan polusi udara,yang kedua,menjadi masalah untuk tenaga angkutnya,& bila dibuang ke sungai akan menjadi polusi yang mencemari air.Tidak semua Pemerintah Daerah setempat menyiapkan kontainer untuk mengangkut sampah tersebut.Bahan baku dapat dibeli dari Bank Sampah sudah dalam keadaan bersih & harum seperti halnya baju baru yang telah dicuci bersih.Harga per-satuan kecil Rp.300.Teknik pembuatannya adalah popok bekas dengan dikeluarkan gel/kapas yang terdapat didalamnya,dicuci bersih dengan sabun sampai bersih & dijemur sampai benar-benar kering.Untuk kapas & jeli bisa berguna sebagai media tanam dicampur dengan tanah.Popok bekas yang bersih & kering tersebut kemudian dimasukkan ke dalam semen yang sudah dilarutkan dengan aair encer dengan perbandingan 2 : 10.Setelah cairan tersebut rata,direkatkan/di-lem di pot plastik untuk cetakan,ditumpuk sampai penuh cetakan pot-nya,kira-kira sejumlah 3 sampai 4 popok.Setelah terbentuk dengan artistik sesuai dengan keinginan kita,lalu dikeringkan.Setelah 3 sampai 4 hari sampai kering,pot dapat direndam ke dalam baskom/ember yang sudah diisi air agar semennya semakin lengket & kuat.Setelah yakin & melekat,segera lepaskan dari cetakan maka jadilah pot yang kokoh & ringan jika dibandingkan dengan pot dari semen ataupun plastik.Pelatihan yang dibiayai oleh DBHCHT/Dana Bagi Hasil Cukai & Hasil Tembakau ini diharapkan mampu mengedukasi masyarakat & tepat sasaran.(Di tulis oleh Ika & Dian,KIM Rajawali) DBHCHT..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN