Jumat, 16 Agustus 2019
JEJAK MASA KECIL IR.SOEKARNO DI KOTA MOJOKERTO,DIBESARKAN KELUARGA SEDERHANA.
Soekarno merupakan tokoh besar nasional,karena memiliki peran penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia/RI.Pada 17 Agustus 1945 lalu,sosok karismatik yang lebih dikenal dengan Bung Karno ini memproklamirkan Kemerdekaan RI dari Penjajahan Belanda.Di usianya yang baru menginjak 44 tahun,Soekarno dipercaya rakyat untuk menduduki kursi Presiden R.I pertama.Tokoh kelahiran Surabaya,Jawa Timur/Jatim,6 Juni 1901 ini sejak muda memang dikenal memiliki jiwa kepemimpinannya.Bahkan,embrio itu telah tumbuh sejak usia anak-anak.Semasa kecil,putra dari Raden Soekemi Sosrodihardjo & Ida Ayu Nyoman Rai ini dilahirkan dengan nama Koesno.Saat memasuki Taman Kanak-kanak,Koesno awalnya tinggal bersama Nenek dari bapaknya di Tulungagung.Kemudian,pindah lagi ke Ploso,Kabupaten Jombang,karena tuntutan tugas dari bapaknya yang berprofesi sebagai guru.Tetapi,Koesno tidak lama tinggal di Kota Santri tersebut.Keluarga Soekemi kembali pindah untuk mengajar di Inlandische Scholl Kota Mojokerto.Soekarno menginjakkan kaki pertama kali di Kota Onde-onde kisaran tahun 1907."Soekarno pindah ke Mojokerto saat usia 6 tahun,"terang Kepala Dinas Pemuda,Olahraga,Kebudayaan & Pariwisata/Disporabudpar Kota Mojokerto,Novi Rahardjo.Dia memaparkan,kisah kecil masa hidupnya tertulis dalam buku Biografi,Bung Karno : Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.Novi memaparkan,dijelaskan dalam buku karya Cibdy Adams itu,bahwa Koesno bersama keluarganya tinggal di Jalan Oostenweg atau Jalan Timur Nomor 88.Nama jalan tersebut kemudian diubah menjadi Jalan Pahlawan.Selanjutnya namanya kembali berganti menjadi Jalan Gajahmada sampai saat ini.Menurutnya,tempat tinggalnya kala itu tergolong sangat sederhana.Karena hanya berdinding semi permanen dari bambu."Saat itu rumah tinggalnya menyewa,"paparnya.Dia menjelaskan,rumah sewa keluarga Soekarno terletak didekat sebuah sungai buatan atau kanal Jagalan.Aliran kanal tersebut hampir tidak pernah kering sepanjang tahun.Bahkan,ketika musim penghujan tiba,air sungai kerap menguap hingga menggenangi halaman & masuk rumah keluarga Soekarno."Rumah itu kini di gunakan untuk Dealer Gemini di Jalan gajah Mada Nomor 82,"terangnya.Novi melanjutkan,selain Bung Karno,Soekemi juga tinggal bersama anak sulungnya,Soekarmini.Usianya terpaut 2 tahun lebih tua dari Soekarno.Kehidupan keluarganya tergolong dalam kondisi serba kekurangan.Bahkan,lebih dari separo gaji bulanan bapaknya sebagai mantri guru harus dihabiskan untuk biaya sewa rumah."Kehidupannya sangat miskin,bahkan jarang bisa makan nasi.Lebih sering justru makan gaplek,"ulasnya.Keluarga Soekemi memang lebih sering mengolah makanan dari ubi kayu & jagung yang ditumbuk dengan makanan lain.Bahkan,dalam biografinya,Soekarno juga menyebutkan bahwa orang tuanya tidak mampu membeli beras.Untuk bisa makan nasi saja ibunya hanya mampu membeli gabah atau padi.Dengan demikian,setiap pagi,sebelum berangkat sekolah,Soekarno harus membantunya menumbuknya hingga menjadi buliran beras.Kemelaratannya juga digambarkan dalam hal permainan.Sewaktu kecil,Bung Karno juga hampir tidak memiliki mainan.Seperti kebanyakan anak kota lain.Novi mengatakan,Soekarno lebih sering menghabiskan waktu disungai."Untuk membeli makanan saja Pak Karno kesulitan,apalagi mainan.Jadi,saat anak-anak lain main petasan atau kelereng,dia tidak bisa,"imbuhnya.Soekarno lebih banyak menghabiskan waktu disekitar rumahnya dengan permainan yang tidak mengeluarkan uang.Yaitu,bermain seluncuran memanfaatkan daun dari pohon dekat rumahnya,serta bermain ke sungai."Sejak kecil dia (Soekarno) sering mencari ikan di sungai,"tandas mantan Kepala Dinas Pendidikan/Dispendik Kota Mojokerto ini.Pada suatu hari,Soekarno merasa kegirangan ketika ada seorang tamu yang datang ke tempat tinggalnya.Rekan Soekemi itu rupanya membawa bingkisan kecil untuk Koesno.Isi kado tersebut adalah petasan.Keinginannya pun seolah terkabul malam itu.Maklum,masa kecil dia tidak mampu membeli petasan walau saat itu masih seharga satu sen.(Di kutip dari Head Line Radar Mojokerto,Jawa Pos,16 Agustus 2019).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar