BINROHTAL 681:MENGGUNJING DALAM HATI.

Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Selasa (23/7),Pengasuh PP Hidayatul Quran Tembelang menjelaskan bahaya menggunjing."Menggunjing ibarat 'memakan bangkai orang yang kita gunjungkan'.Walaupun gunjingan itu hanya dalam hati sekalipun"tuturnya mengutip QS Alhujurat 12.Suatu hari Imam Junaid Al-Baghdadi duduk-duduk di Masjid asy-Syuniziyyah.Bersama penduduk Bagdad lainnya ia menunggu jenazah yang hendak disalati.Di depan mata Imam Junaid,seorang yang tampak sebagai ahli ibadah terlihat sedang meminta-minta."Andai saja orang ini mau bekerja hingga terhindar dari perbuatan meminta-minta tentu lebih bagus"kata Imam Junaidi dalam hati.Kondisi aneh terasa ketika Imam Junaidi pulang dari masjid itu.Ia punya rutinitas salat dan munajat sampai menangis tiap malam.Tapi,kali ini ia benar-benar sangat berat melaksanakan semua wiridnya.Ulama yang juga biasa disapa Abul Qasim ini hanya bisa begadang sambil duduk hingga rasa kantuk menaklukannya.Dalam gelisah,Imam Junaidi pun terlelap.Tiba-tiba saja orang kafir yang ia jumpai di Masjid asy-Syuniziyyah itu hadir dalam mimpinya.Anehnya,si pengemis digotong para penduduk Bagdad lalu menaruhnya di atas meja makan yang panjang.Orang-orang berkata kepada Imam Junaid."Makanlah daging orang kafir ini.Sungguh kini telah mengumpatnya".Imam Junaid terperangah.Ia merasa tidak pernah mengumpat pengemis itu.Sampai akhirnya ia sadar bahwa ia pernah menggunjungnya dalam hati soal etos kerja.Dalam mimpi itu Imam Junaid didesak untuk meminta maaf atas perbuatannya.Sejak saat itu Imam Junaid berusaha keras mencari si fakir ke semua penjuru.Hingga suatu ketika Imam Junaid melihatnya sedang memunguti dedaunan di atas sungai untuk dimakan.Dedaunan itu adalah sisa sayuran yang jatuh saat dicuci.Segera Imam Junaid mendekatinya.Sebelum Imam Junaid berkata-kata,pengemis itu sudah berkata"Apakah kau akan mengulangginya lagi wahai Abul Qasim?"Imam Junaid menjawab tidak."Semoga Allah mengampuni diriku dan dirimu"pungkasnya.(Dikutip Radar Jombang,24 Juli 2019).