Selasa, 28 Mei 2019

Stop Merokok,Bahaya Jantung Koroner Mengintai

Para perokok seolah tidak sadar sedang menimbun berbagai penyakit.Salah satunya,penyakit jantung koroner yang menjadi penyebab kematian nomor satu didunia.Di era modern ini,penyakit jantung koroner tidak hanya diderita orang tua,tapi juga anak muda.Spesialis jantung & pembuluh darah BMC Mayapada Hospital Bogor dr.Rifnaldi SpJP mengakui,saat ini terjadi pergeseran usia penderita penyakit jantung koroner."Dulu,umumnya usia 40 tahun ke atas.Sekarang,banyak anak muda yang sudah kena jantung koroner,"ujarnya.Penyakit jantung koroner terjadi jika pembuluh darah utama yang menyuplai darah ke jantung mengalami kerusakan.Hal itu bisa disebabkan oleh tumpukan kolesterol pada pembuluh darah & peradangan.Selain faktor keturunan,penyakit jantung koroner juga dipicu kebiasaan merokok.Rokok memang bisa memicu penimbunan lemak dalam pembuluh darah,yang dikenal dengan istilah aterosklerosis.Itu merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner.Ateloklerosis juga bisa mendorong penggumpalan darah yang membuat aliran darah ke jantung terhenti total sehingga serangan jantung bisa terjadi."Keluhan jantung koroner macam-macam.Yang klasik,dada kiri seperti ditekan benda berat hingga tembus ke punggung.Atau sakit di ulu hati.Ini banyak yang salah mengartikan sakit maag,setelah diusut ternyata jantung koroner.Keluhan lainnya,sakit punggung atau ada rasa tercekik,"terangnya.Rifnaldi mengungkapkan,lebih dari 80% penderita jantung koroner terlihat sehat,tanpa ada gejala yang mencurigakan.Penyakit jantung koroner memang seperti silent killer.Sehari-harinya tidak ada keluhan sama sekali,"jelasnya.Federasi Jantung Dunia memperkirakan,angka kematian karena penyakit jantung koroner di Asia Tenggara mencapai 1,8 juta kasus pada 2014.Di Indonesia,pada 2013,setidaknya 883.447 orang terdiagnosis penyakit jantung koroner dengan mayoritas usia 55-64 tahun.Angka kematian karena penyakit jantung koroner pun cukup tinggi,yaitu 45% dari seluruh angka kematian di Indonesia.Untuk itu,Rifnaldi menyarankan agar setiap orang menjalani pemeriksaan rutin atau medical check-up.Salah satunya di BMC Mayapada Hospital Bogor,yang kini bisa melakukan treadmill test & katerisasi jantung.Dngan begitu,potensi terjadinya jantung koroner bisa dicegah sejak dini.(Di kutip dari Jawa Pos28 Mei 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN