Awal Mei,beredar kabar tentang monkeypoz atau cacar monyet.Penyakit itu banyak terjadi di Afrika Tengah & Barat.Perbincangan makin ramai ketika di Singapura ditemukan satu pengidap monkeypox,kita mesti bagaimana?Cacar monyet menjadi "penyakit"baru yang menyita perhatian.Sebab,ia berbeda dengan cacar air atau chickenpox atau varicella yang lebih dikenal di tanah air."Virus,gejala,& penanganannya beda.Vaksin cacar air tidak bisa digunakan untuk pencegahan monkeypx,"tegas DR.dr.Dominucus Husada,SpA(K).Dia menilai,monkeypox punya gejala mirip dengan cacar atau variola.Penyakit akibat virus tersebut dinyatakan hilang oleh Badan Kesehatan Dunia/WHO pada 1980-an.Karena itu,produksi vaksinasinya amat terbatas,plus tidak dikembangkan untuk tujuan komersial.Dokter yang merupakan Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia/IDAI Pusat itu memaparkan,vaksinasi itu banyak dipunyai negara-negara maju & diproduksi untuk kalangan terbatas."Idealnya,vaksin cacar generasi lama bisa digunakan untuk pencegahan monkeypox.Pasca imunisasi ada bekas luka yang khas,"ucap spesialis anak yang berpraktik di RSUD dr.Sutomo Surabaya itu.Orang kelahiran sebelum 1974 umumnya memiliki tanda telah imunisasi di area paha atau lengan atas.Meski demikian,Dominicus menilai,ketakutan berlebih masyarakat pada cacar monyet terbilang tidak rasional.Sebab,menurut dia,kans penyakit tersebut menyebar tidak besar,Dia mengungkapkan,monkeypox adalah penyakit zoonosis.Artinya,ditularkan dari hewan ke manusia.Virus cacar monyet dibawa monyet,tikus raksasa,Gambia,tupai & hewan penerat lain."Penularan dari orang yang terinfeksi ke orang lain amat jarang,"jelas Dominicus.Merujuk situs WHO,belum ada kasus penularan monkeypox dari orang ke orang lain.Meski demikian,dia menjelaskan,orang-orang yang baru bepergian ke negara-negara AfrikaTengah & Barat tetap perlu melakukan pemeriksaan.Pemasangan skrining suhu tubuh di bandara dinilai Dominicus sudah tepat."Hasil skrining bakal mengacu pada orang-orang yang mengalami suhu tinggi,baik akibat infeksi atau demam biasa"kata alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu.Dengan cara ini bila ada penumpang demam dia bisa segera menjalani pemeriksaan lanjutan oleh tim karantina bandara.Dia menyarankan,kebiasaan baik seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir tetap dilakukan.Terutama bila kontak dengan hewan pengerat.Bila dinyatakan positif mengidap 'monkeypox'pasien wajib diisolasi."Isolasinya tidak menuntut ruang khusus seperti pasien flu burung.Rumah sakit daerah umumnya bisa mengatasi"papar konsultan penyakit infeksi dan pediatri tropis itu.Dominicus memaparkan,hingga kini,belum ada pengobatan spesifik untuk cacar monyet."Kalau imunitas dan kondisi pasien baik,biasanya dalam dua minggu sudah mendingan"lanjutnya.Hanya 1 persen kejadian monkeypox yang terakhir dengan kematian lantaran infeksi parah.Dominicus menjelaskan kans penularan monkeypox di Indonesia tidak besar.Yang perlu dikhwatirkan justru penularan 'penyakit'lama.Khususnya difteri,pertusis dan tuberkulusis."Kita belum bisa mencapai 0 persen bersih dari tiga penyakit itu.Sebab di tiap tahun,kesadaran imunisasi makin turun"sesalnya.
******************* TENTANG CACAR MONYET *******************
Masa inkubasi (mulai terinfeksi hinnga muncul gejala) : 6-16 hari,maksimal 21 hari.
____________________ Apa Gejalanya? _______________________-
< Demam
< Nyeri Kepala Hebat
< Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
< Nyeri Punggung
< Nyeri Otot
< Kehilangan Energi/Astenia
================= Infeksi lanjut ==================
$ Setelah demam,umumnya muncul bintik-bintik diseluruh tubuh.Berawal dari wajah lalu menyebar ke anggota tubuh lain
$ Yang paling banyak terinfeksi adalah wajah (95% dari laporan kejadian),telapak tangan & kaki (75% dari laporan kejadian).Bintik-bintik juga bisa menyebar ke area intim hingga kornea mata
$ Bintik-bintik bisa berubah dari moculopopule (Lesi piph) menjadi gelembung kecil yang berisi air maupun nanah.Selain itu,muncul crust di tepi luka.
$ Dibutuhkan waktu 3 pekan hingga bintik-bintik & crust hilang.Umumnya,muncul bekas luka berupa cekungan atau pigmentasi
######################### Pencegahan ######################
@ Hindari kontak dengan monyet atau hewan pengerat
@ Jangan mengonsumsi daging hewan pengerat atau monyet.Bila amat terpaksa,pastikan daging matang
@ Hindari kontak atau berbagi alat makan dengan orang-orang yang terinfeksi
@ Menggunakan sarung tangan,masker,& alat pelindung diri saat menangani hewan sakit atau pasien
@ Untuk tenaga kesehatan,ajukan Imunisasi Cacar/variola
@ Mencuci tangan setelah kontak dengan hewan atau pasien yang terinfeksi.
(Di kutip dari Jawa Pos,Health For Her,21 Mei 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar