BINROHTAL 610:UJIAN PERBEDAAN.

Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Senin (18/3),KH Khairil Anam Denanyar menjelaskan pentingnya menghargai dan menghormati perbedaan."Perbedaan merupakan fitrah dan kehendak Allah SWT"ucapnya mengutip QS Al Maidah 48.Kalau Allah menghendaki,niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja,tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu.Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan."Jadi berbeda itu hal yang biasa"tegasnya.Jangankan ulama sekarang,sahabat nabi saja berbeda pendapat.Suatu ketika nabi memerintah para sahabat untuk berkunjung ke Bani Quroidoh.Nabi berkata,janganlah kalian salat Asar kecuali di Bani quroidoh.Pada kenyatannya,di tengah perjalanan sudah masuk waktu salat Asar.Ada sebagian sahabat yang melakukan salat di tengah perjalanan.Atau melaksanakan saran nabi sesuai konteks.Sebagian yang lain melakukan Salat di Bani Qoroidloh.Atau melaksanakan saran Nabi secara tekstual."Para imam madzab itu itu biasa berbeda pandangan,"tegasnya.Imam Syafii kalau Subuh memakai Qunut,Imam Hanafi tidak memakai Qunut.Seorang ulama bermarhab Syafi'i,Muhammad Bin Abdul Rahman al-Dimasyqi al-Syafi'i,menegaskan,perbedaan pendapat ulama merupakan rahmat bagi umat."Berbeda itu indah & enak,"jelasnya.Justru kalau tidak berbeda malah tidak enak."Sebuah taman menjadi indah dan enak dipandang,kalau isinya beragam dan berbeda-beda.Ada bunga,rumput,pohon"bebernya.Agar perbedaan menjadi indah,maka perlu menjunjung tiga sikap:
1.Rukun dan Bersatu.Tidak saling mencaci maki.Tidak saling menjelekkan.Sebab sebagaimana ditegaskan dalam QS Alhujurat 11.bisa jadi orang yang kita jelekkan sesungguhnya lebih baik dari kita.
2.Menghormati pendapat orang lain.Tidak menghormati orang kecuali orang terhormat.Tidak memuliakan orang kecuali orang mulia.
3.Tidak merasa pendapatnya yang paling benar sendiri.Merasa paling benar akan menjerumuskan pada sikap sombong yang sangat dimurkai Allah.(Dikutip Radar Jombang,20 Maret 2019).