Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Senin (18/2),KH Khairil Anam Denanyar menjelaskan 2 dosa yang siksanya langsung diberikan di dunia."Zalim kepada sesama mahluk Allah SWT & menyakiti orang tua,dosanya langsung diberikan didunia,"jelasnya.
1.Allah SWT sangat murka dengan manusia yang senang berbuat dzolim kepada sesama."Di Al Quran banyak dikisahkan kaum yang dihancurkan oleh Allah SWT karena berbuat zalim,"ucapnya.Sebagaimana disebut dalam QS Al Qasas 59.Dan tidak pernah Kami membinasakan kota-kota kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.Misalnya ada orang tidak salah kita pukul.Suatu saat pasti kita dipukul orang lain.Orang tidak salah kita tuduh salah,suatu saat kita pasti juga akan mengalami seperti itu."Makanya atas apapun yang kita alami,sebaiknya kita instropeksi,"bebernya.Jika tiba-tiba kita di fitnah,jangan-jangan dulu kita pernah memfitnah.Ini sekaligus resep agar kita selamat di dunia."Jika tidak mau di zalimi,maka jangan menzalimi.Jika tidak mau di caci maki,maka,jangan mencaci maki.Ini rumus hubungan dengan sesama mahluk,"bebernya.
2.Kedua,dosa yang siksanya langsung yakni menyakiti orang tua.Allah SWT sangat menekankan pentingnya berbagi kepada orang tua.Sampai-sampai perintah berbakti kepada orang tua digandeng dengan perintah menyembah Allah SWT.Sebagaimana dalam QS Al Isra 23-24.Makanya orang tua disebut pangeran katon.Tuhan yang kelihatan.Rida Allah,tergantung rida orang tua.Jika kita sebagai orang tua,baiknya selalu meridai anak.Jika sebagai anak,kita baiknya selalu berusaha meraih rida orang tua."Jangankan menyakiti orang tua.Tidak mendoakan orang tua saja kita sudah menerima siksa,yakni putus rezekinya,"jelasnya.Putus rezeki maksudnya adalah susah dalam hal rezeki.Serta rezekinya tidak barokah.Walaupun secara kasat mata hartanya banyak,namun tidak bahagia.Walaupun uangnya banyak,tapi kebaikannya tidak ada."Jangan kan berkata kasar atau buruk ke orang tua,tidak menyahut panggilan orang tua saja sudah di siksa,"paparnya.Beliau lalu menceritakan Juraij yang ahli ibadah.Suatu ketika kala sedang salat,dia dipanggil ibunya beberapa kali tak menyahut.Inilah yang dalam fikih kita diajari sejumlah cara menjawab panggilan di kala salat.Diantaranya dengan mengeraskan bacaan agar yang memanggil tahu kita sedang salat.Karena Juraij tidak menyahut panggilan ibunya,sang ibu jadi marah.Ibunya lantas berkata,Juraij tidak akan mati sebelum diuji oleh pelacur.Hingga suatu ketika ada pelacur hamil kepada masyarakat pelacur mengaku dihamili Juraj.Masyarakat yang murka akhirnya memukuli Juraj dan menghancurkan tempat ibadahnya.Juraj mengatakan,bayi yang dikandung itulah yang kelak menjawab kebenarannya.Setelah bayi lahir,Juraj disidang di hadapan masyarakat.Ketika ditanya oleh Juraj,bayi itu bisa bicara dan mengatakan ayahnya adalah pengembala kambing.Mendengar itu masyarakat menyesal tapi Juraj terlanjur menjadi korban fitnah.(Dikutip Radar Jombang,19 Februari 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar