MOJOKERTO KOTA--Menghadapi cuaca ekstrem,Pemkot Mojokerto memastikan kesiapan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.Setidaknya,450 personel gabungan disiapkan untuk melakukan penanggulangan jika sewaktu-waktu musibah datang melanda kota Onde-Onde.Selasa kemarin (18/12) digelar apel kesiapan penanggulangan bencana alam di Taman Brantas Indah/TBI.Walikota Mojokerto Ika Puspitasari bersama jajaran forkopimda melakukan pengecekan personel serta sarana & prasarana dalam menghadapi bencana.Kasatpol PP Kota Mojokerto,Heriyana Dodik Murtono mengungkapkan,digelarnya apel tersebut bertujuan memastikan kesiapan dalam menghadapi penanganan kebencanaan.karena belum memiliki Badan Penanggulangan Benccana Daerah/BPPD,dalam hal ini Satpol PP ditunjuk selaku Satkorlak Penanggulangan Bencana."Kita pastikan semuanya benar-benar siaga ketika bencana itu benar terjadi,"paparnya.Untuk wilayah Kota Mojokerto,potensi kerawanan bencana yang menjadi atensi utama adalah banjir.Untuk itu,agenda kemarin juga dilakukan pengecekan terhadap sarpras dalam penanggulangan musibah banjir.Setidaknya,Pemkot telah menyiagakan 5 perahu karet.Perahu hasil pengadaan tahun 2018 tersebut disiapkan untuk mengevakuasi korban terdampak banjir."Seluruh sarpras kita cek dalam keadaan baik & layak pakai.Jika dirasa itu tidak mencukupi,nantinya akan dievaluasi,"paparnya.Sebelumnya,satkorlak juga melakukan pengecekan fungsi dari 16 rumah pompa yang tersebar di titik rawan banjir.Pihaknya juga memastikan seluruh mesin penyedot air tersebut siap untuk dioperasikan sewaktu-waktu.Selain itu,masing-masing titik telah dijadwalkan petugas jaga yang piket selama 24 jam penuh.Dodik menambahkan,untuk kesiapan personel,tak kurang 450 petugas gabungan disiagakan dalam rangka antisipasi bencana.Masing-masing dari petugas satkorlak,satlak banjir,dari DPUPR,Tagana,Tim kesehatan & SAR."Juga sinergi antara TNI-Polri.Secara total ada 450 personel,"tukasnya.Selain banjir,antisipasi juga dilakukan terhadap potensi musibah lainnya yang rentan terjadi saat cuaca ekstrem.Antara lain angin kencang maupun pohon tumbang.Namun,imbuh Dodik seluruh personel juga disiapkan dalam menghadapi ancaman bencana non alam."Memang bukan tidak mungkin juga terjadi bencana yang lain,seperti kebakaran juga kita antisipasi,"imbuhnya.Mantan Kabag Humas & Protokoler Kota Mojokerto ini,menambahkan saat ini armada pemadam kebakaran (damkar) disiagakan sebanyak tiga unit.Namun,untuk penanganan juga akan disokong dari damkar milik swasta maupun BPDB di wilayah terdekat.
*KASUS NARKOBA SUDAH MENGKHAWATIRKAN:*
Mengguritanya peredaran sekaligus penyalahgunaan narkoba di Mojokerto bukan menjadi isapan jempol.Menyusul,hingga kini cukup banyak bandar,pengedar hingga,kurir yang sudah ditangkap.Kemarin (18/12) ribuan barang bukti berupa pil dobel L,sabu-sabu,hingga miras dimusnahkan.Pemusnahan dilakukan di Taman Brantas Indah/TBI,Mlirip,Kecamatan Jetis.Barang bukti yang dibakar itu merupakan hasil tangkapan kasus jajaran Polresta Mojokerto selama 3 bulan terakhir."Ini merupakan hasil penanganan kasus sejak bulan Oktober.November & Desember,"kata Kapolresta Mojokerto,AKBP Sigit Dani Setiyono.Jajaran Forkopimda Kabupaten & Kota Mojokerto turut hadir dalam pemusnahan ini.Pemusnahan itu,lanjut Sigit Dany Setiyono sekaligus membuktikan peredaran barang haram seperti narkoba,psikotropika & minuman berakohol masih tinggi & peredarannya cukup masif."Rinciannya,ada sabu-sabu 10 gram,25 ribu pil dobel L & 121 botol minuman keras jenis arak,"bebernya.Kapolresta tak menampik,dari tahun ke tahun peredaran narkoba cenderung tinggi sekaligus terus mengalami peningkatan.Bahkan,tidak hanya di wilayah Kota & Kabupaten saja,melainkan klaim darurat narkoba sudah mencapai tingkat nasional."Secara umum di Indonesia seluruh peredaran narkoba mengalami peningkatan.Tentu sangat mengkhawatirkan.Ini sebagai alarm bagi kita pada posisi darurat,"tegasnya.Sinergitas antar stakeholder sangat penting dalam pemberantasan & perang terhadap peredaran narkoba & miras.Namun,dia menegaskan,Polri tidak bisa bekerja sendiri.Butuh dukungan dari BNNK,Pemda serta masyarakat umum.Tujuannya tak lain untuk melindungi generasi muda agar tak mudah terjerumus."Yang pasti,kita harus bisa berantas hingga ke akar-akarnya,"pungkasnya.Walikota Ika Puspitasari juga mengamini terkait peredaran narkoba di wilayah kota yang tergolong tinggi.Kondisi itu berbanding lurus menyusul adanya hasil ungkap kurir hingga bandar besar narkoba selama ini diungkap BNNK Mojokerto,BNNP Provinsi Jatim dan kepolisian."Kuncinya adalah sinergritas,tidak bisa bekerja secara mandiri.Karena kita adalah tim"kata Ning Ita,sapaan Ika Puspitasari,termasuk dengan melakukan sosialisasi dan edukasi pada generasi muda dan pelajar di kota."Tidak hanya diformal,tapi juga nonformal"tegasnya.(Dikutip Radar Mojokerto,19 Desember 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar