Selasa, 27 November 2018
Mengunjungi Kali Bokong di Kawasan Kradenan,Kota Mojokerto,Dulu Dikenal Jorok,Kini Jadi Tempat Pelihara Ikan.
MOJOKERTO KOTA-Istilah kali bokong di sepanjang Sinoman hingga Kauman,cukup memasyarakat di telinga warga Kota Mojokerto.Dulu,sungai ini keruh.tapi kini,kondisi sungai itu mulai membaik,bahkan ikan hias pun mampu bertahan di aliran sungai itu.Aliran sungai yang membelah lingkungan Kradenan & Kauman itu,nampak berbeda.Tepat berada dibawah setiap jembatan yang menghubungkan 2 lingkungan ini terpasang jeruji-jeruji besi.Beberapa sampah rumah tangga terlihat nyangkut di jeruji ini.Di bawah jembatan yang lain,jeruji itu diambil dilapisi dengan penyaring lebih kecil.Di sinilah,berbagai jenis ikan terlihat sangat jelas.Sudah 2 bulan terakhir,ikan ini menjadi ajang hiburan bagi warga sekitar.Sigit,salah satu warga Kauman menceritakan,semula warga merasakan sangat pesimistis bisa membuat sungai bersih.Namun,setelah dimotori oleh warga setempat,Achmad Khosun,angan-angan itu akhirnya terwujud.Saat ini,sudah terdapat ratusan ekor ikan jenis nila yang dipelihara di sepanjang sungai itu."Menarik kalau ada ikannya,ungkap Ketua Rt.04 RW.03,Limgkungan Kradenan,M.Ali Azmy.Adanya ikan di sungai ini,kata pria yang akrab di sapa Amik ini,istilah sungai bokong makin lama makin terkikis & juga memberikan pelajaran bagi warga untuk lebih tertib dalam membuang sampah.Sejak beberapa bulan terakhir,hampir tak pernah ditemukan warga yang membuang sampah di aliran sungai itu.Proses penyadaran mulai tampak di kawasan ini."Karena,kalau ada kotoran di sungai,warga yang ada didepannya itulah yang bertanggung jawab membersihkannya,"jelas Amik.Untuk memelihara ikan di aliran sungai ini,kata Amik memang tak mudah.Warga harus memilih jenis ikan yang tahan dengan kondisi air di lingkungan ini.Karena,arus di aliran sungai ini juga menjadi tempat pembuangan air dari rumah tangga.Jenis ikan yang mudah & cukup beradaptasi diantaranya lele,gurami,& ikan warna-warni jenis koi."Untuk sementara,masih koi.Sudah ada ribuan yang saya sebar,"tambahnya.Selain memberikan penyadaran terhadap masyarakat,Amik mengaku tetap melakukan pembersihan bersama warga di lingkungannya di sepanjang sungai ini.Proses pembersihan biasanya dilakukan setiap Minggu pagi.Pembersihan ini di lakukan sepanjang Jalan RA Kartini hingga Masjid Agung Al-Fattah.Pembersihan sampah itu,juga tak begitu berat,karena ia hanya di fokuskan dengan kotoran yang nyangkut di jaring yang telah di pasang di setiap bawah jembatan.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,27 November 2018).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar