SURABAYA-Crazy Rich People bisa saja ke Bangkok,Thailand hanya untuk menikmati durian montong & kuliner lain.Selesai makan langsung pulang.Namun,lain halnya dengan crazy doctor.Menempuh penerbangan ribuan kilometer,juga ke Bangkok,hanya untuk mengambil serum anti toksin."Selesai ambil,saya langsung balik ke bandara untuk pulang,jadi sehari itu saya ke Bangkok PP,"tutur DR dr.Tri Maharani MSi,SpEm,penasihat gigitan ular World Health Organizatoin/WHO & satu-satunya dokter di Indonesia yang spesialis toksikologi serta bisa ular.Begitu sampai di tanah air,yang dituju pertama adalah Rumah sakit."Anti venom itu saya berikan ke seorang korban gigitan ular yang kondisinya sudah sangat parah.Syukurlah dia selamat,"ungkapnya.Selain management pertolongan yang tepat,berpacu dengan waktu memang ikut menentukan upaya penyelamatan pasien.Soal antitoksin tadi,sayangnya di tanah air tercinta ini baru ada 3 penangkal racun,yaitu,untuk cobra,ular tanah & weling.Lha kalau digigit ular jenis yang lain bagaimana? padahal gigitan ular berbisa & pemberian anti bisanya itu ibarat kunci & gembok.Harus klop,baru bisa berfungsi.padahal pula,di Nusantara ini ada 348 jenis ular & 76 diantaranya berbisa."Kasih tahu saya,Konsultasikan,saya akan bantu semaksimal mungkin & gratis,"tegas dokter yang mendonasikan separo gajinya sebagai PNS demi menyelamatkan nyawa korban gigitan ular itu.Minggu besok (26/11),dokter maha akan berbagi pengetahuan dalam reptile masterclass yang bertajuk First Aid saat Digigit Ular.Acara lain dalam gathering komunitas yang terbuka untuk semua kalangan tersebut adalah kontes foto reptil.(Di kutip dari Jawa Pos,24 November 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar