Jumat, 27 Juli 2018
Sekolah di Kota Mojokerto Diminta Melek Peredaran Narkoba,"Dobel L"Paling Gencar Serang Pelajar.
MOJOKERTO KOTA-Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim meminta sekolah di Kota Mojokerto melek bahaya peredaran narkoba di lingkungan pendidikan.Lantaran,generasi muda sekarang ini menjadi sasaran peredaran narkoba.Mulai PAUD hingga SMA.Demikian dikatakan Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Budi,selepas mengikuti Kampanye Stop Narkoba dalam peringatan Hari Antinarkoba Internasional (HANI) BNN Kota Mojokerto,kemarin (26/7)pagi."Dinas Pendidikan (Dispendik) di Kota Mojokerto wajib mengingatkan (bahaya peredaran narkoba) guru sekolah mulai PAUD sampai SMA itu diprioritaskan"ungkapnya ditemui di halaman Kantor Dispendik Kota Mojokerto.Pihaknya menerangkan,para generasi muda harus dibentengi dari pengaruh peredaran narkoba.Karena jika dibiarkan,mereka dapat menjadi pangsa pasar narkoba."Harus kita bentengi.Karena dalam satu-dua tahun bisa menjadi pangsa pasar,Indonesia sekarang ini diincar menjadi laboraturium peredaran narkoba dunia"terang dia didampingi Wakapolresta Kompol Hadi dan Damdim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima.Pihaknya menjelaskan,diperlukan sinergitas dalam menangulangi peredaran narkoba.Dicontohkannya,sinergitas itu tidak hanya melibatkan BNN dengan instansi pemerintahan.Melainkan juga instansi lainnya,seperti unsur TNI."Pak Damdim ini juga berperan.Misal sebelum operasi anak buah kita siapkan.Lewat tes urine.Ini namanya preventif.Ini jawaban apa yang dicitakan Presiden dalam Nawacita"jelasnya.Disebutkannya pula,kawasan Mojokerto tetap menjadi atensi pihaknya.Meski di Jatim sekarang ini di tingkat peredarannya tinggi adalah Madura dan Banyuwangi."Bukan berarti di Mojokerto ini aman-aman saja.Di sini,ada indikasi jaringan antarpulau"sebut Kepala BNNP Jatim ini.Kepala BNN Kota Mojokerto AKBP Suharsi mengatakan,peredaran narkoba di kalangan anak-anak hingga remaja di kota terpantau tinggi.Untuk itu,diperlukan kewaspadaan dan pengetahuan kepada pengelola instansi pendidikan."Peredaran narkoba di kalangan anak-anak sekolah cukup tinggi.Tapi bukan narkotika,melainkan pil Dobel L"sebut dia.Meski bukan tergolong narkotika,pil Dobel L,sebut AKBP Suharsi,justru memiliki efek merusak yang tinggi.Karena jika dikonsumsi berlebih merusak sel otak anak.Yang nantinya,bakal berpengaruh ketika dewasa.Tahun lalu,pihaknya menangani 25 pelajar yang terindikasi narkoba."Tahun ini hingga bulan Juli baru 8 kasus,Rata-rata,orang tua pelajar tersebut masih takut kalau anaknya dihukum.Padahal kalau terkena narkoba bisa direhabilitasi"terang AKBP Suharsi.Kepala Dispendik Kota Mojokerto Amin Wachid,mendeklarasikan jajarannya untuk ikrar antinarkoba.Untuk itu,pihaknya bakal terus mengkampanyekan antinarkoba ke sekolah dan jajarannya."Yang pasti,tidak berhenti di sini,Kami bersama jajaran akan terus sinergi dengan BNN dan pihak lain terkait penanggulangan peredaran narkoba di lingkungan pendidikan"tandasnya.Pihaknya bakal menindaklanjuti adanya Mou BNN dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan."Segera kami tindak lanjuti.Sehingga hal tersebut dapat diadopsi di tingkat Kota.Besar harapan kami,pelajar Kota Mojokerto terhindar dari pengaruh negatif narkoba"tambah pak Amin.Hari Antinarkoba Internasional (HANI) diperingati BNN Kota Mojokerto bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Mojokerto.Hal ini menindaklanjuti Mou BNN dengan Kementerian Pendidikan terkait penangulangan peredaran narkoba di lingkungan pendidikan.Selain mengundang seluruh stakeholder dunia pendidikan,BNN juga mengajak para kepala sekolah ikut berperan aktif dalam penanggulangan peredaran narkoba.(Dikutip Radar Mojokerto 27 Juli 2018).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar