Kamis, 18 Januari 2018

Pemerintah Temukan Ratusan Situs Bermuatan Asusila,Minta Google Blokir Aplikasi Terkait LGBT.

Jakarta-Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemenkominfo) telah menemukan 165 situs LGBT (Lesbian,Gay,Biseksual,& Transgender) yang bermuatan asusila dari penelusuran & pengaduan masyarakat sejak awal Januari lalu.Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemenkominfo Noor Izza menyatakan,pihaknya juga telah menangani 72.407 konten pornografi dalam kurun Januari ini.Dari temuan & laporan tersebut lanjjutnya,Kemenkominfo juga telah mengirimkan permintaan kepada Google untuk melakukan takedown (penghentian) 75 aplikasi yang berkenaan dengan LGBT di Google Play Store.Kemenkominfo juga meminta Google memblokir 15 DNS aplikasi LGBT di Google Play Store."Kami juga mengajukan kepada Facebook untuk melakukan suspend terhadap 1 grup facebook LGBT yang meresahkan masyarakat,"tutur Pak Noor kemarin (17/1).Mengenai aplikasi Blued yang diketahui digunakan kaum Gay di Cianjur untuk pesta sex sesama jenis di sebuah vila di kawasan Puncak,akhir pekan lalu,Pak Noor menjelaskan,pihaknya sampai saat ini telah memblokir 9 DNS Blued,antara lain,blued.com & blued.co.Dari laporan Kepolisian,pelaku tindak asusila di Cianjur memanfaatkan komunikasi dengan aplikasi pesan khusus yang kerap diakses dengan memanfaatkan VPN( jalur koneksi pribadi ),IP anonymizer ( penyembunyi alamat internet protocol ),situs proxy,serta cara-cara lain.Sebelumnya,pada 28 September 2016,3 DNS dari 3 aplikasi LBGT yang idak sesuai dengan peraturan diblokir Kemenkominfo.Pada 12 Oktober 2017,5 DNS dari aplikasi blued juga diblokir.Pak Noor menjelaskan,Kemenkominfo saat ini tidak pernah melakukan normalisasi atau pembiaran terhadap blued & aplikasi yang serupa lainnya yang telah lama di blokir.Selain tekhnik-tekhnik yang telah disebutkan itu,pengguna aplikasi memanfaatkan beberapa DNS yang di sediakan langsung oleh penyelenggara layanan.Penyelenggara konten global & nasional,kata Pak Noor,juga diimbau aktif dalam menjamin ketersediaan konten positif serta menekan jumlah konten negatif.dalam suasana formal maupun informal,Kemenkominfo terus berkoordinasi dengan perwakilan penyelenggara platform media sosial Facebook,Line,Telegram,Twitter,BigoLive,LiveMe,Metube,BBM &
Google dalam mencegah persebaran serta multiplikasi konten negatif.Blued merupakan aplikasi asal Blue City Holdings,Tiongkok,buatan pria bernama Geng Le.Blued mengklaim telah memiliki 27 juta pengguna yang menjadikan aplikasi tersebut sebagai aplikasi media sosial kaum Gay terbesar di dunia.Aplikasi itu tersedia untuk IOS & Android.Jejaring sosial tersebut pernah mendapat dana USD 4,6 juta (Rp.60.4 triliun) dari sejumlah investor yang tidak disebutkan namanya.Aplikasi itu diluncurkan pada 2012.Pengguna blued bisa mencari teman kencan & berkomuniksi langsung.(Di kutip Dari Jawa Pos,Berita Utama,18 Januari 2018).


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN