Senin, 22 Januari 2018
Panen Daun Kelor Perdana di Kota Mojokerto dan Diolah Menjadi Teh dan Obat Kapsul.
Upaya Pemkot Mojokerto menggalakkan penanaman dan konsumsi kelor lamban laun mulai menampakkan hasil.Setelah lebih dari setahun sejak menggalakkan program penanaman sejuta pohon kelor Desember 2016 silam,puluhan kilogram daun kelor yang tertanan kini mulai bisa di panen.Salah satunya yang tertanam di lahan milik Pemkot di Kelurahan Pulorejo,Kecamatan Prajurit Kulon,Kota Mojokerto.Kemarin,Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto telah mengawali upaya panen pertanda kesertiusan DKPP dalam pengolahan ikon Kota Mojokerto itu sebagai bahan konsumsi masyarakat sehari-hari.Dalam panen pertama itu,DKPP baru bisa memetik daun di sebagian lahan dari 1.600 pohon yang tertanam.Sedang untuk sisanya,panen akan dilakukan secara bertahap sehingga semua daun kelor yang ada di pohon bersih.Cara tersebut bukan berarti tidak ada maksudnya.Pasalnya,petugas DKPP harus kejar-kejaran bersama terik sinar matahari yang muncul di pagi hari.Hal ini tak lepas keinginan dalam menjaga kualitas terbaik daun kelor."Memetik daun kelor itu kan sebaiknya dilakukan saat matahari masih belum sampai bersinar terang karena ketika sudah tersinari matahari,kandungan gizi & kalori dalam daun itu akan berkurang,"terang Happy Dwi Prasetyawan,kepal DKPP Kota Mojokerto,kemarin.Dalam petik dun yang berlangsung selama 2 jam itu,juga disaksikan sejumlah pejabat lintas OPD & pimpinan daerah Kota Mojokerto yang turut mampir setelah menikmati bersepeda pagi di lokasi.Mulai dari Kajati Halila Rama Purnama,Kadishub Gaguk Tri Prasetyo,Kadispendik Novi Raharjo,Kepala Bakesbangpol Anang Fahrurroji serta Kabag Umun Tjatur Susanto.Mereka turut menyaksikan kemanfaatan daun kelor yang dinilai sangat berkhasiat bagi kesehatan tubuh manusia."Karena ini sesuai perintah Pak Walikota,kelor sudah menjadi ikon kota & harus di lestarikan kemanfaatannnya untuk kesehatan warga,"tambahnya.Setelah panen,bukan berarti daun dibiarkan begitu saja.DKPP bakal melakukan pengolahan daun sakti itu untuk mnjadi produk ekonomi bernilai tinggi.Untuk uji coba pertama,kelor akan di sulap menjadi serbuk teh & sari kelor berbentuk kapsul.Jika proses tersebut selesai,kedepan DKPP bakal membagikannya kepada pedagang binaan untuk dipasarkan ke masyarakat luas."Diolah dulu untuk meningkatkan nilai ekonominya,karena dilihat dari kandungannya,daun kelor cukup bisa menyembuhkan bermacam penyakit membahayakan,"pungkasnya.(Di kutip dari Radar Mojikerto,20 Januari 2018).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar