Dunia Pendidikan di Kota Mojokerto terus berbenah.Dalam rangka mempercepat mutu dan kualitas pendidikan,berbagai cara dan inovasi tidak berhenti dilakukan.Seiring dengan perjalanannya di tahun 2017 ini,berbagai kemajuan telah dicapai.Ada beberapa instrumen yang telah melebihi ekspetasi.Namun ada beberapa pula yang masih perlu dilaksanakan secara berkelanjutan.Beberapa hal yang dapat diuraikan diantaranya :
*Penetapan Sekolah Model
Diawali dengan MoU antara Walikota Mojokerto dengan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,bertempat di LPMP Surabayaa,maka mulai awal 2017,2 sekolah jenjang SMP yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 serta 4 sekolah jenjang SD yaitu SDN Gunung Gedangan 1,SDN Kranggan 1,SDN Wates 6 dan SDN Mentikan 4,telah didaulat sebagai sekolah model.Selain kewajiban mengimbaskannya kepada sekolah-sekolah lainnya,sekolah model tersebut juga melayani berbagai kunjungan dengan maksud studi banding serta saling mengisi.
*Kebijakan sekolah penyelenggara kelas olahraga
Saat memasuki tahun 2017,Dinas Pendidikaan sudah mempunyai rencana untuk menyelenggarakan kelas olahraga.Gayung bersambut,puncaknya pada bulan Maret,Direktorat Pembinaan SMP pada Dirjen Dikdas dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjuk dan memberi bantuan pada SMPN 1 dan SMPN 2 Kota Mojokerto sebagai sekolah penyelenggara kelas Olahraga.Saat Dinas berkonsultasi bersama Komisi 3 DPRD Kota Mojokerto di Direktorat Pembinaan SMP terkait program ini.
*UNBK 100% jenjang SMP
"Prestasi itu penting,tapi jujur yang utama,".Jargon itu seakan sudah sangat populer pada lingkungan pendidikan di Kota Mojokerto.Ditegaskan Pak Novi,dengan dilaksanaknnya ujian Nasional berbasis komputer 100% pada jenjang SMP,maka penyelenggaraan ujian dengan integritas dan akuntabilitas tinggi sudah tentu dapat di raih.
*USBK SD 100% 2018
Perjuangan menyusul SMP melaksanakan UNBK 100% kini tengah diupayakan untuk jenjang SD.Memang,segala capaian dan program-program itu tidak lepas dari dukungan banyak pihak,sarana & prasarana akan diupayakan untuk dipenuhi di masing-masing satuan Pendidikan tahun 2018.Program ini sangat strategis & sangat prioritas,karena program ini diyakini akan mampu menutup potensi kecurangan dan kebocoran soal dan jawaban.Dan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadikan ini sebagai Pilot Project Nasional.
*PPDB Zonasi dan Prioritas warga miskin
Penerimaan peserta didik baru dengan sistem zonasi memang menguras energi.Namun,kepuasan dirasakan semua pihak.Sistem ini dengan berbagai pengayoman Dinas Pendidikan mampu membuat semua instrumen pendidikan di Kota Mojokerto tetap stand by di tempat dengan telepon seluler yang selalu aktif selama proses PPDB berlangsung.Pelayanan tidak terganggu sedikit pun.Tujuan utama sistem ini adalah mempercepat pemerataan kualitas pendidikan dengan harapan beberapa tahun ke depan sudah tidak ada lagi sekolah favorit dan tidak favorit.Sistem ini,Dinas Pendidikan Kota Mojokerto menetapkan 5 % dari jumlah pagu yang ada diisi oleh anak yatim dan miskin warga Kota Mojokerto dengan dispensasi dapat memilih sekolah dimanapun maupun tanpa dibatasi zona,dan rencananya tahun depan akan ditingkatkan menjadi 10%.Kebijakan ini sebagai wujud perhatian Pemerintah kepada warga yang yatim dan tidak mampu secara ekonomi.
*Program percepatan Kampung Bahasa
Dengan menetapkan Kelurahan Pulorejo sebagai basic camp progam kampung bahasa,maka menjadi perhatian tersendiri,bagi Dinas Pendidikan untuk mempercepat terwujudnya progam ini.Setelah menggandeng LP Maarif Jawa Timur.Dispendik berupaya mengajak Lembaga Belajar Bahasa Inggris yang ada di Kota Mojokerto & sekitarnya untuk bergabung dengan program ini.
*Transparansi Pengelolaan Program Sekolah
Mendampingi pengelolaan dana BOS memang tidak mudah.Dituntut kesabaran dan strategi tersendiri dalam melaksanakannya.E-Budgeting dan reporting yang digagas.Dinas Pendidikan menjadi solusi tersendiri.Dengan telah melaunchingnya pada akhir November yang lalu,maka saat ini sekolah-sekolah sudah dapat menginput E-RKAS sebagai sesuatu yang akan memudahkan pada proses realisasinya nanti.Dengan sistem pertanggung jawaban yang real time,maka akan memudahkan pihak sekolah untuk melakukan entri realisasi.Sehingga.saat masa triwulan selesai tidak perlu melakukan pekerjaan lembur untuk memenuhi dokumen pertanggung jawaban.Selain itu,pihak sekolah jenjang SD dan SMP akan memasang banner didepan pagar halaman sekolah yang berisi EDS sebagai potret sekolah dan RKAS sebagai bentuk rencana kerja untuk menindak lanjuti EDS.(Di kutip dari Info Pndidikan Radar Mojokerto,22 Desember 2017).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar