Rabu, 15 November 2017

Mojokerto Punya Cerita,Tugu Kaca "Pengilon"di Alun-Alun Kota Mojokerto Sebagai Penanda.

Sementara itu tak banyak bukti sejarah tentang sejarah Alun-Alun Kota Mojokerto selama masa perjuangan.Salah satu sedikit yang tersisa adalah teks proklamasi kemerdekaan tepat berada di tengah lambang Alun-Alun saat ini.Teks proklamasi tersebut bukan buatan baru,Namun dibuat pada tahun 1949 dan merupakan bagian dari Tugu Proklamasi yang telah dihancurkan.Ya,mungkin tugu yang itu tak banyak diketahui orang,karena goresan tulisannya mulai pudar termakan usia.Dia menceritakan pada November 1949,tepatnya menjelang penyerahan kedaulatan dari pemerintah jajahan Belanda pada RI,di Mojokerto dilakukan pembicaraan tentang serah terima tersebut.Di sela perundingan di buat kesepakatan untuk membuat tugu peringatan yang di letakkan di alun-alun Mojokerto.Belum diketahui pasti bagaimana prosesnya,sehingga pihak Belanda yang kala itu masih menguasai Kota Mojokerto mengizinkannya,yang jelas peletakan batu pertama pembangunannya dilaksanakan dengan dihadiri oleh pihak Pemerintah RI,Belanda dan pejabat kabupaten yang diangkat oleh Belanda.Tugu peingatan itu kemudian dinamakan tugu prroklamasi.Dinamakan demikian karena pada tugu itu terdapat teks proklamasi yang ditulis pada lempengan marmer.Teks itulah yang sekarang masih tertempel pada sisi selatan tugu.Pembuatan tugu itu sepertinya tanpa rencana maupun desain yang baik.Maklum,pada saat itu,konsentrasi para penggawa republik tertuju pada proses pemindahan kekuasaan.Masalah pembangunan belum terpikirkan,apalagi terkait anggaran yang juga tidak ada.Maka tidak heran bila bentuk tugu itu teramat sederhana.Dengan meletakkan didekat Wringinkurung atau pohon beringin yang yang diberi pagar melintang yang berada ditengah alun-alun didirikan sebuah bangunan yang berbentuk kotak persegi panjang.Dengan ukuran yang cukup untuk menempelkan teks proklamasi yang terbuat dari marmer itu.Kemudian dibuat lempengan marmer putih dengan bingkai semen,sehingga apabila dilihat dari kejauhan seperti cermin.Karena itu,tugu tersebut di juluki Tugu Kaca Pengilon,atau tugu kaca untuk bercermin diri.Meski sederhana,namun tugu itu tetap merupakan bukti kepedulian para pejuang kemerdekaan untuk memberi penanda zaaman.Tidak banyak daerah yang sempat memikirkan dan bisa membuat tugu peringatan seperti itu.Bisa jadi,pembuatan dengan bentuk sederhana itu sekaligus untuk mempercepat proses pembuatan agar selesai ketika penyerahan kedaulatan dilaksanakan,yakni pada tanggal 17 Desember 19489.Namun,sejarah kembali tercipta karena upacara penyerahan mendahului jadwal yang ditetapkan.Mojokerto diserahkan pada tanggal 5 Desember 1949,sehingga Mojokerto menjadi daerah pertama yang diserah terimakan Belanda.Bentuk tugu proklamasi itu sendiri mengalami beberapa kali pemugaran hingga berbentuk seperti saat ini.Tugu baru saat ini letaknya tepat di mana Wringin kurung berada.Kemungkinan penebangan Wringin Kurung terjadi pada antara akhir dasawarsa 1970-1980 an.(Di kutip dari Radar Mojokerto,15 November 2017).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN