Senin, 24 Juli 2017

Mojokerto Punya Cerita,Pasar Tradisional Siklus Pasaran Jawa,Pasar Kliwon Jadi Primadona.

Pasar tradisional di mojokerto pernah mengalami kejayaan,namun di Era Belanda,pasar tak terlihat ramai tiap hari,5 hari pasaran jawa menjadi siklus perniagaan di kota mungil ini,Dari 5 pasar di kota mojokerto hanya terdapat 3 pasar tradisional yang dikenal luas masyarakat yakni,pasar kliwon,pasar kranggan,dan pasar cakarayam,mentikan.Pasar kliwon dibangun kolonial belanda tahun 1830-an,pasar ini menjadi primadona masyarakat dan pedagang lantaran barada di tengah-tengah perkotaan.Mudahnya moda transporatasi untuk mencapai lokasi ini menjadi salah satu alasannya.Pasar ini sebelumnya berada di alun-alun kota mojokerto,saat itu ada 2 pohon beringin warga menyebutnya "ringin kurung".Baru dipindah ke pasar kliwon setelah pasar itu selesai dibangun,jelas pak yuhan.Pasar kliwon mengalami kejayaan lantaran berada di pusat perdagangan,selain ditopang 4 pasar tradisional yang lain,toko-toko china di sepanjang jalan mojopahit,juga menjadi faktor pendukung,ramainya pasar ini juga terindikasi dari keputusan pemerintah untuk membangun gedung pertemuan di area pasar.Gedung tersebut seringkali dimanfaatkan untuk pertunjukkan ludruk,ketoprak dan kesenian rakyat lainnya.Pasar kliwon mengalami penurunan setelah "standplaat"atau terminal pasar kliwon dialihkan pemerintah ke kranggan di tahun 1960-an.Perpindahan itu dilakukan lantaran di sepanjang jalan mojopahit sudah mengalami kepadatan,pemerintah pun sigap dan tetap berusaha untuk mempertahankan sektor perdagangan di lokasi ini.Salah satu langkah pemerintah dengan memanfaatkan gedung pertemuan itu menjadi bioskop,rupanya trik itu tak cukup jitu pasar kliwon tetap tak banyak dilirik masyarakat karena sudah banyak pedagang yang beralih ke pasar kranggan.Disana sirkulasi perdagangan terus menanjak lantaran disokong terminal utama dikota ini.Meski akhirnya pasar ini mengalami kolaps,dan pasar terakhir yang masih bertahan yakni pasar cakarayam,mentikan.Dulu pasar ini dikenal dengan pasar hewan tegas pak yuhan.Dikenalnya nama pasar hewan karena pemerintah kota mojokerto memberlakukan klasifikasi terhadap 5 pasar.Pasar hewan ini rupanya tak berumur panjang.kemudian dikenal pasar dagang sepeda(PDS)di tahun 1970-an dan kini kembali beralih menjadi pasar loak.(Dikutip Radar Mojokerto 19 Juli 2017).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN