Senin, 05 Juni 2017

Dihuni 141.313 Jiwa,Beban Kota Mojokerto Kian Berat.

Sebagai daerah terpadat dijawa timur kota mojokerto dihadapkan persoalan semakin sempitnya ruang bagi penduduk baru.Oleh sebab itu potensi laju pertumbuhan penduduk terus ditekan,salah satunya lewat program keluarga berencana (KB),kawasan kota yang seluas sekitar 16 kilometer persegi nyatanya telah dihuni sebanyak 141.313 jiwa.Praktis kondisi itu mempersempit wilayah bagi penduduk kota.Belum lagi pertambahan penduduk lewat kelahiran diprediksi kian menambah padat penduduk.Selain semakin beratnya beban kawasan juga tak jarang memunculkan "akses negatif"seperti bermunculannya pemukiman padat, tingginya angka kriminalitas, hingga penyakit sosial.Walikota Mas"ud Yunus menargetkan laju pertumbuhan penduduk di kota bisa ditekan,lantaran pertumbuhan penduduk jika tidak ditunjang dengan pertumbuhan ekonomi maka menjadi beban tersendiri."Bisa muncul ekses-ekses negatif dari laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol"tandas walikota.Untuk itu pemkot berupaya menekan laju pertumbuhan penduduk(LPP)pada tiap tahunnya.Tahun ini LPP kota mojokerto menyentuh angka 0,5 jumlah tersebut salah satunya dipengaruhi tingginya angka pernikahan dini."Perkawinan di bawah 20 tahun pada tahun-tahun lalu sangat tinggi.Hasilnya angka kelahiran juga tinggi kalau perkawinan dini bisa ditekan kelahirannya juga bisa ditekan ungkap M.Ali Imron,Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak Dan Keluarga Berencana(DP3AKB)kota mojokerto.Angka Perkawinan dini tahun 2015 mencapai 50,05%.Kemudian turun pada tahun 2016 dengan 48,45%."Sekarang bulan mei masih 15%,ini tren yang bagus untuk menekan laju pertumbuhan penduduk"sambung pak imron.Penurunan ini setelah digencarkan berbagai program mulai PIK-R dan PIK-M yang berikan informasi tentang kesehatan reproduksi kemudian pemkot juga membentuk 3 kampung KB di kelurahan kedundung,kelurahan miji,dan kelurahan blooto.Tiga kelurahan itu tergolong daerah padat penduduk alias "slum area".Potensi angka kelahiran sangat tinggi dan perkawinan dini yang besar.Miji dekat dengan area permukiman pinggir rel yang padat penduduk,kedundung daerah yang paling rendah akseptor KB-nya,kemudian blooto angka kehamilan yang tidak dikehendaki sangat tinggi,rinci pak imron.Pada daerah padat penduduk tersebut,digencarkan pasangan usia subur ikut metode kontrasepsi jangka panjang(MKJP)seperti miji beberapa suami dirayu untuk ikut vasektomi alias metode operasi pria(MOP),di blooto dibentuk PIK-M,sedang di kedundung digencarkan sosialisasi KB hingga ke warung-warung tandas pak imron.(Dikutip Radar Mojokerto 4 juni 2017).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN