Sementara itu operasional Kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yang diusung pemkot diperkirakan batal terwujud tahun ini,lantaran rencana pembangunan gedung perkantoran baru rampung diakhir tahun.Sementara hibah aset kampus hingga penggurusan perizinan baru bisa diurus pasca bangunan rampung berdiri,hasil revitalisasi kita dari DED Diknas tahun lalu yang bisa diselesaikan penuh hanya gedung A yaitu gedung perkantoran,sedang gedung B untuk perkuliahan hanya berupa kontruksi,ungkap pak Wiwiet Febriyanto,yaitu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (DPUTR).Lanjut pak wiwiet dokumen pelelangan proyek gedung kampus PENS itu sudah siap,akan tetapi belum bisa masuk ke pelelangan lantaran masih membutuhkan kelengkapan dokumen lainnya,yaitu Perjanjian kerjasama (PKS)."Draf dokumen PKS sudah kita susun sekarang berada didinas pendidikan untuk difinalisasi tim pemkot dengan PENS.Sementara kita tunggu legalitas PKS-nya dulu,lanjut pak wiwiet.Disebutkan pula pasca penandatanganan Mou antara Pemkot dengan PENS kota mojokerto tahun lalu,belum ditindaklanjuti dengan perjanjian lanjutan selain itu tim pemkot sendiri masih terkendala kewenangan "SK"cuman dalam rapat kemarin gambaran tim sudah terbentuk"sebut pak wiwiet.Sementara itu secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan Novi Rahardjo,mengatakan untuk penerimaan mahasiswa baru tahun ini sulit teralisasi,menyusul target perampungan bangunan diasumsikan selesai diakhir tahun.Sedangkan kata pak Novi butuh waktu untuk proses hibah dan pengurusan izin operasional kampus,paling tidak lanjut pak Novi awal tahun depan baru bisa dikantongi perzinan setelah proses hibah aset dan pembangunan gedung rampung.Unutk itu pihaknya mendorong DPUTR segara memasukkan pelelangan gedung kampus PENS.Sebenarnya tidak perlu menunggu PKS rampung,dokumen pelelangan sudah bisa didorong kemeja pelelangan,ungkap pak Novi.Menurut pak Novi dalam waktu dekat perjanjian kerja sama(PKS)bakal dirampungkan dengan mengundang pihak PENS pada tanggal 10 mei mendatang.Menurut pak Novi sekarang memang harus bagi tugas,BPPKA mengurusi aset,Dinas Pendidikan mengurusi perizinan,Bappeko mengkoordinasi,PU merampungkan bangunan.Kita cari terobosan agar kota mojokerto bisa meratakan pembangunan yang kini difokuskan dibagian barat beber pak Novi.(Dikutip Radar Mojokerto 8 Mei 2017).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar