Minggu, 25 Oktober 2020

Siapkan Rp.41 Miliar Untuk Pemulihan Ekonomi ; Tahun 2021,Gulirkan Pelatihan & Pendampingan

 Kota,Jawa Pos Radar Mojokerto-Pemkot Mojokerto menyiapkan anggaran APBD sebesar Rp.41 miliar untuk pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19.Anggaran yang digelontorkan tahun 2021 ini bakal digunakan program pelatihan & pendampingan inkubasi bisnis sebagai upaya pemberdayaan masyarakat Kota Mojokerto.Kepala Bappeko Agung Moeldjono mengatakan,tema & prioritas pembangunan tahun 2021 adalah mempercepat pemulihan ketahanan ekonomi & kehidupan masyarakat."Fokusnya adalah kesehatan,UMKM,Infrastuktur,pariwisata & investasi,di Kota Mojokerto,"ujarnya di sela rapat pelaksanaan program pemulihan ekonomi atas dampak Covid-19 tahun 2021 dengan Dewan Riset Daerah/DRD & OPD terkait di Kantor Bappeko Mojokerto,Senin siang (19/10).Agung menyebut,sesuai Permendagri Nomor 64 Tahun anggaran 2021 dalam Pasal 1 Ayat 1 diinstruksikan bahwa Pemda mengalokasikan anggaran yang memadai untuk penanganan pandemi dengan 3 prioritas.Di antaranya,penanganan kesehatan,penanganan dampak ekonomi terutama menjaga agar dunia usaha daerah tetap hidup,& penyediaan jaring pengamanan sosial.Untuk penanganan dampak ekonomi,lanjut Agung,Pemkot sudah menganggarakan dana sebesar Rp 17 miliar untuk dialokasikan melalui Dana Kelurahan dengan pendampingan 4 SKPD yaitu Diskoperindag,DKPP,Diskomunaker,& Disporabudpar."Selain itu,Pemkot juga menyiapkan anggaran untuk peningkatan perekonomian masyarakat sebesar Rp 24 miliar.Anggaran tersebut masuk dalam belanja prioritas RPJMD,"tegasnya.Terpisah,Ketua DRD Kota Mojokerto Ignatia Martha Hendriati dalam pemaparannya menjelaskan,pandemi Covid-19 menimbulkan guncangan ekonomi yang mengarah pada resesi global.dampaknya,sektor produksi mengalami guncangan dengan terhambatnya faktor produksi & pemasaran."Dan Kelompok usaha yang paling terkena dampaknya adalah UMKM,petani,nelayan & peternak,"jelasnya.Tak hanya itu,ia menuturkan,sektor pariwisata juga mengalami pelemahan termasuk didalamnya trasportasi,perhotelan,pertanian,& industri manufaktur."Sektor yang tetap tumbuh adalah industri informasi & telekomunikasi,jasa keuangan & asuransi jasa kesehatan & pendidikan,"ulasnya.Martha menyebut,salah satu strategi pemulihan ekonomi dampak Covid-19 dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pelatihan & pendampingan inkubasi bisnis."Inkubasi adalah suatu proses pembinaan,pendampingan,& pengembangan yang diberikan oleh inkubator wirausaha kepada peserta inkubasi atau tenant,"jelasnya.Ia menambahkan,inkubasi bisnis ini nantinya diharapkan mampu menggenjot potensi UMKM lebih maksimal.Hasilnya,akan membuat perekonomian menjadi stabil,kontribusi yang tinggi terhadap PDB,potensi ekspor tinggi dan terpenting adalah penyerapan tenaga kerja.Martha menjelaskan,tujuan dilakukan inkubasi wirausaha ini adalah untuk menciptakan dan mengembangkan usaha baru yang mempunyai nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi."Selain ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan SDM terdidik dalam menggerakkan perekonomian dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi"ujarnya.Sementara itu,Koordinator Pemulihan Ekonomi Dampak Pandemi Covid-19 Pemkot Mojokerto Ani Wijaya menjelaskan,sesuai arahan DPRD,saat ini Pemkot Mojokerto sedang melakukan tahapan pra-inkubasi."Kita sudah melakukan rekrutmen dan seleksi calon 'tenant' sebanyak 8.500 rumah tangga.Nantinya kita akan bantu permodalan awal sebesar Rp 1 juta hingga 2 juta.Dan kita juga melakukan rekrutnen relawan pendamping sebanyak 85 orang"tuturnya.Masih kata Ani,sebanyak 8.500 tenant ini adalah hasil pendataan terhadap warga terdampak yang tidak memiliki pekerjaan atau tidak memiliki penghasilan.Mereka juga ada yang memiliki pekerjaan tetapi penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan keluarganya."Keluarga ASN/POLRI aktif tidak boleh menjadi penerima program ini'urainya.Kepala Bagian Umum Sekdakot Mojokerto ini mengatakan,untuk tenaga pendamping,nantinya akan melakukan pendampingan secara teknis kepada calon wirausahawan yang sudah direkrut.Satu pendamping bertanggung jawab terhadap 100 rumah tangga."Mereka akan mendampingi mereka setiap harinya hingga mampu mereka mampu dan mandiri sebagai wirausahawan"ungkapnya.Plt Kepala Bagian Perekonomian ini menegaskan,tahun 2021 nantinya.Wali Kota Mojokerto menargetkan sebanyak 50 persen dari 8.500 rumah tangga tersebut bisa berwirausaha secara mandiri."Targetnya mereka bisa menjadikan inkubasi wirausaha ini sebagai salah satu lahan untuk memperolehh pendapatan di era pandemi ini"pungkasnya.(Dikutip Radar Mojokerto,20 Oktober 2020).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN