Jika kita selalu melihat orang lain salah.Jika kita selalu tidak terima dengan keadaan.Jangan buru-buru menyalahkan orang lain atau keadaan.Tapi lihatlah hatimu."Karena bisa jadi hati kita yang berkarat.Sehingga melihat apapun tampak keruh".tutur KH Cholil Dahlan,pengasuh PP Darul Ulum Rejoso.Dalam QS Almuraffifin 14,karat hati itu disebut 'rona'.Dalam 13 ayat sebelumnya dijelaskan perilaku orang-orang yang hatinya berkarat.Pertama,curang dalam bsnis.Senang mengurangi timbangan,Kedua,tidak percaya hari kiamat.Ketiga,tidak percaya dengan Alquran.Menganggap Alquran hanya dongeng.Karat hati itu mengakibatkan tidak bisa dapat rahmat sebagaimana disebutkan dalam QS Almutaffitin 15.Sehingga hidupnya di dunia dan akhirat susah."Rasuullah Muhammad SAW bersabda,sesungguhnya hati itu akan berkarat dan membaca Alquran adalah pembersihnya"kata Kiai Cholil.Kiai Cholil menjelaskan,hati yang berkarat tidak akan bisa melihat yang benar itu benar.Serta yang batil itu batil.Saat perilakunya salah tidak bertobat.Namun justru berusaha mencari pembenaran.Dia juga tidak akan melaksanakan amal-amal yang benar.Karena dianggap tidak sesuai dengan nafsunya.Sebaliknya,dia akan melakukan hal-hal yang cocok dengan rasa nafsunya.Supaya karat hari hilang,kita dianjurkan membaca Alquran secara istikomah.Orang yang istikomah membaca Alquran akan dikaruniai Allah kemudahan menjalankan amal yang benar.Serta mampu mengendalikan kehendak dirinya agar senantiasa sesuai dengan kehendak Allah SWT.Agar kualitas bacaan Alquran kita meningkat,harus berusaha memahami isi kandungan ayat-ayatnya.Sehingga kita semakin mampu melihat yang benar itu benar.Serta yang batil itu batil.Amal kita juga semakin tepat.Sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah SAW.Membaca Alquran sebaliknya istikomah dan perlahan ayat demi ayat sambil dihayati.Rasulullah Muhammad SAW bersabda,siapa mengamalkan ilmu yang dipelajari,Allah SWT akan memberinya ilmu yang belum dipahami.Syekh Abdul Qodir Alijani dawuh;Siapa yang beramal ikhlas hanya untuk Allah SWT selama 40 hari akan mengalir hikmah dari hatinya lewat lisannya.Juga akan bisa melihat sinar kebenaran seperti dialami Nabi Musa saat melihat api di gurun Sinai.Seperti yang diabadikan dalam QS Toha 10.Ketika ia melihat api,lalu berkatalah ia kepada keluarganya."Tinggalah kamu di sini,sesungguhnya aku melihat api,mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu".Syekh Abdul Qodir menjelaskan.Nabi Musa mendengar bisikan dalam hatinya saat ketemu Allah SWT.Api adalah gambaran nur cahaya Allah SWT.Masa hendak mendatanginya untuk dijadikan sesembahan yang sejati."Kalau ingin hati bersih,maka bacalah Alquran yang benar menurut tuntunan Rasulullah SAW.Dan tepat sesuai kisah Nabi Musa as".sarannya.Yakni dengan hati bersih dan ikhlas karena Allah.Sehingga kita bisa jernih memandang kehidupan.Alhasil,hidup kita di dunia akan dipenuhi limpahan rahmat dan anugerah Allah SWT..Demikian pula kehidupan kita di akhirat nanti.(Dikutip Radar Jombang,21 September 2020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar