Sabtu, 26 September 2020

Binrohtal 961 : Berbagi Rezeki

 Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Junnatul Fuadah,Polres Jombang,Senin (21/9),KH Khairil Anam,Denanyar menjelaskan pentingnya berbagi rezeki."Rezeki kita sudah dijamin Allah.Nerimo ing pandum itu bagus.Tapi kalau mau bekerja keras agar bisa berbagi rezeki,malah lebih bagus lagi,"tuturnya.Jaminan rezeki dari Allah SWT telah ditegaskan dalam QS Hud 6.Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memeberi rezekinya,& Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu & tempat penyimpanannya.Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata yaitu luh mahfudz.Gus Anam lalu cerita Syaqiq al Balkhi.Suatu hari Syaqiq hendak pergi untuk berdagang.Sebelum berangkat dia pamit kepada sahabatnya,Ibrahim bin Adham.Namun,baru beberapa hari pergi,Syaqiq balik lagi ke rumah Ibrahim bin Adham.Rupanya,Syaqiq ragu untuk meneruskan berdagang.Syaqq bercerita,pada tengah hari yang panas,dia singgah disebuah reruntuhan bangunan untuk berteduh.Rupanya,disitu ada seekor burung yang buta & patah sayapnya.Ia hanya bisa bersuara,namun tidak bisa terbang.Syaqiqi lantas berikir.Dari mana burung yang buta & lumpuh ini bisa makan & bertahan hidup?Tak lama kemudian,datanglah seekor burung yang membawa makanan diparuhnya.Burung itu hingga didepan burung yang buta & patah sayap sambil menyodorkan makanan.Burung yang buta & patah sayap segera melahap makanan yang disodorkan burung dermawan.Syaqiq kemudian berkata dalam hati.Burung yang buta & lumpuh saja masih mendapatkan rezeki,apalagi aku.Masak aku tidak mendapat rezeki.Pasti rezekiku akan tetap datang meski tak berdagang.Akhirnya Syaqiq memutuskan untuk pulang.Mendengar itu,Ibrahim bin Adham berkata,Subhanallah wahai Syaqiq,mengapa kamu rida menjadikan dirimu sendiri sebagai burung yang buta & lumpuh yang hanya bisa menunggu pertolongan orang lain.Mengapa kamu tidak menjadi burung dermawan yang berusaha,lalu kembali sambil membawa hasil jerih payahnya untuk disuapkan kepada burung yang buta & payah sayapnya.Apakah kamu tidak tahu sabda Nabi Muhammad SAW,tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah.Syaqiq bangkit dari duduknya menghampiri sang sahabat Lalu memeluknya seraya berkata :Engkau adalah guruku wahai Ibrahim bin Adham."Dari kisah tersebut ada 3 pelajaran berharga,"kata Gus Anam.

- Pertama,Allah telah menjamin rezeki setiap hamba-Nya.Rezeki setiap hamba akan mengalir sampai nyawanya terlepas dari raga.

- Kedua,manusia diwajibkan untuk menjemput jatah rezeki dari Allah dengan bekerja.Pekerjaan apapun harus dilakukan dengan baik,benar & tidak menghalalkan segala cara.Nabi Muhammad SAW sangat menghargai orang yang bercucuran keringat mencari kayu bakar,kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Meskipun hasilnya kecil,namun hal itu lebih baik daripada mendapatkan penghasilan besar dari hasil meminta-minta.

- "Ketiga,memberikan sebagian rezeki kepada orang lain itu lebih baik daripada menerima bantuan dari orang lain,"pungkasnya.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,22 September 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN