Kamis, 06 Agustus 2020

SELAMA PEMBELAJARAN DARING BERLANGSUNG,SEKOLAH DITARGET TUNTASKAN KURIKULUM.

MOJOKERTO KOTA-Bantuan paket data internet telah tuntas disalurkan kepada 15.609 siswa SD dan SMP Negeri di Kota Mojokerto.Mulai besok (1/8) 'subscriber identity module'(SIM) card tersebut mulai diaktifkan.Dengan tersalurnya bantuan tersebut,sekolah dituntut untuk bisa menuntaskan kurikulum selama pembelajaran dalam jaringan (daring) berlangsung.Wali Kota Ika Puspitasari mengatakan,pendisribusian paket data sudah dilakukan masing-masing sekolah sejak 29-30 Juli kemarin.Bantuan tersebut menyasar 15.609 peserta didik.Perinciannya,sebanyak 9.226 siswa di jenjang SD dan 6.383 siswa di bangku SMP."Pembagian sudah berjalan sejak kemarin,sekarang sudah selesai"terangnya.Menurutnya,penyaluran 'sim card'atau kartu perdana diberikan sekolah kepada wali murid dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.Ning Ita,sapaan akrab wali kota menyebutan,bantuan paket data mulai bisa digunakan untuk koneksi internet per 1 Agustus.Pada tahap awal itu,akan dilakukan tahap uji coba lebih dulu sebelum benar-benar aktif digunakan pembelajaran daring per Senin (3/8) nanti."Setelah trial,nanti perlu kami lihat lagi hari Senin bagaimana,"tandasnya.Orang nomor 1 di lingkungan Pemkot Mojokerto ini menyatakan,pihaknya akan melakukan pemantauan langsung pembelajaran on line dihari pertama menggunakan sim card itu.Selain untuk memetakan jangkauan internet,juga sekaligus melihat kesiapan sekolah-sekolah dalam memberikan materi pembelajaran."apakah semuanya sudah siap menyiapkan video-video tutorial & materi pembelajaran,"paparnya.Di sebutkan Ning Ita,metode pembelajaran daring harus disesuaikan dengan tingkat kelas maupun jenjang sekolah.Hal itu harus dilakukan oleh para guru agar para anak tidak kesulitan selama pembelajaran jara jauh berlangsung.Sehingga masing-masing pengajar harus mengelompokkan siswa berdasarkan kelompok usia tertentu."Karena usia itu menentukan bagaimana cara tangkap anak terhadap materi yang diberikan oleh para pengajar,"jelasnya.Meski pembelajaran dilakukan tanpa tatap muka,namun walikota tetap menargetkan sekolah untuk tetap mampu menuntaskan kurikulum.Pasalnya,sebut Ning Ita,ketuntasan kurikulum tersebut menjadi salah satu pelayanan standar pelayanan minimal/SPM dibidang pendidikan."Kami tidak ingin ketika pandemi berakhir nanti kualitas pendidikan menjadi turun.Karena SPM-SPM dibidang pendidikan,khususnya ketuntasan kurikulum tidak bisa dicapai oleh sekolah-sekolah,"paparnya.Menurut dia,selama selama pelaksanaan pembelajaran online,sekolah-sekolah di-back up Dinas Komunikasi & Informatika/Diskominfo untuk menyediakan hosting untuk e-learning.Di samping itu,disiapkan tenaga teknis untuk mengantisipasi jika terjadi kendala jaringan internet.Dia menyebutkan,dalam tahap awal nanti juga akan dilakukan evaluasi terkait ketercukupan kuota.Untuk jenjang SD diberikan masing-masing siswa dijatah kuota sebesar 8 gygabyte /bulan.Sementara setiap peserta didik jenjang SMP diberikan kuota 15 gygabythe/bulan."Kami belum tahu cukup atau tidak/kuota internet.Tapi karena sim card sudah dikunci hanya untuk mengakses pembelajaran,saya rasa sudah cukup untuk sebulan,"tandasnya.Sebagaimana diketahui,selama pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19 ini,siswa SD & SMP Negeri di Kota Mojokerto diberikan bantuan paket data internet gratis.Bantuan yang dialokasikan dari Dana Bantuan Operasional/BOS ini akan diberikan mulai Agustus hingga Desember atau selama semester ganjil di tahun pelajaran 2020-2021 ini.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,1 Agustus 20202).      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN