Kamis, 09 Juli 2020
MOJOKERTO PUNYA CERITA: KEBERADAAN KAMPUNG KAUMAN DI MOJOKERTO,DIDIRIKAN SEBAGAI TEMPAT BERMUKIM AHLI AGAMA.
MOJOKERTO KOTA-Di Mojokerto terdapat perkampungan yang dinamakan Kauman.Lokasi pemukiman itu tersebar di empat titik arah mata angin.Keberadaannya mewakili pembagian empat wilayah kawedanan di masa Pemerintahan Kabupaten Mojokerto dulu.Penyematan nama Kauman sebagai penanda bahwa kampung tersebut merupakan tempat tinggal yang dihususkan bagi orang-orang yang ahli di bidang keagamaan.Sejarawan Mojokerto Ayuhanafiq menceritakan keberadaan kampung Kauman telah lama ada.Tepatnya sejak masuknya kerajaan Islam di era Kesultanan Demak pada periode akhir abad ke-16.Sejak saat itu,kampung Kauman selalu melekat dalam struktur tata kelola kota di Pulau Jawa.Menurutnya,asal-usul nama tersebut diserap dari bahasa Arab,yaitu 'qaum'atau kaum yang berarti kelompok.Kelompok yang dimaksud adalah orang-orang yang menguasai ilmu agama Islam atau "qaumuddin"."Sehingga Kauman dapat diartikan sebagai kawasan tempat tinggal para "qaumiddin"atau lebih dikenal dengan sebutan 'mudn'"terangnya.Pria yang akrab disapa Yuhan ini mengatakan,pada masa lalu mudin menjadi orang dekat pemimpin daerah.Sebab,mudin memiliki peran dalam memberi pertimbangan sebelum pemimpin mengambil kebijakan.Khususnya,dalam memutuskan hal yang menyangkut ini mengatakan,pada masa lalu mudin menjadi orang dekat pimpinan daerah.Sebab,mudin memiliki peran dalam memberi pertimbangan sebelum pemimpin mengambil kebijakan.Khususnya dalam memutuskan hal yang menyangkut masalah sosial keagamaan."Jadi,bisa dikatakan mudin adalah penasehat penguasa,"ujarnya.Oleh karena itu,seorang mudin diberikan fasilitas untuk tinggal tidak jauh dari kantor atau kediaman pemimpin daerah.Sehingga,sebut Yuhan dipilihlah sebuah kawasan pemukiman yang disebut sebagai kampung Kauman.Pada umumnya,kampung Kauman di dalam strukur tata kota Jawa berada di pusat kota.Pola tersebut tidak hanya diterapkan di tingkat kadipaten atau kota/kabupaten,tetapi juga diaplikasikan hingga di tingkat kawedanan.Sebagaimana pembentukan kampung Kauman yang diterapkan di Kabupaten Mojokerto.Pada masa lalu,jumlah kawedanan di wilayah Mojokerto terbagi menjadi empat wilayah.Antara lain,di wilayah utara Sungai Brantas terdapat Kawedanan Mojokasri,di sisi barat ada Kawedanan Mojokerto,sementara di wilayah timur berdiri Kawedanan Mojosari,serta di sebelah selaan adalah Kawedanan Jabung."Di empat wilayah kawedanan ini masng-masing memiliki kampung Kauman".tandas Yuhan.Dia merinci,kampung Kauman di Kawedanan Mojokasri berada di Desa/Kecamatan Gedeg.Sedangkan di Kawedanan Mojokerto tepat di barat Alun-Alun Kota Mojokerto saat ini.Sementara di kawedanan Mojosari berada di ruas Jalan Airlangga,Kecamatan Mojosari.Sedangkan area kampung Kauman di Kawedanan Jabung terdapat di Desa Kecamatan Jatirejo.Penulis buku,"Revolusi di Pinggir Kali Pergerakan di Mojokerto Tahun 1945-1950 ini menambahkan salah satu ciri khas dari perkampungan Kauman adalah terdapat Masjid.Di samping sebagai sarana ibadah,Masjid Kauman tersebut juga difungsikan sebagai sarana ibadah,Masjid Kauman tersebut juga difungsikan sebagai pusat kegiatan keagamaan masyarakat.Bentuk bangunan masjid di kampung Kauman hampir seragam.Rata-rata dibangun dengan gaya arsitektur Masjid Demak.Termasuk empat Masjid Kauman yang tersebar di wilayah Mojokerto.Beberapa keaslian bangunan masih dipertahankan meski telah beberapa kali dilakukan renovasi."Hampir semua Masjid Kauman memiliki atap tiga susun yang melambangkan tiga fase keimanan"imbuhnya.Hingga saat ini,penamaan kampung Kauman hanya tersisa di 2 wilayah.Masing-msing di eks Kawedanan Mojokerto yang kini menjadi Kelurahan Kauman,Kecamatan Prajurit Kulon,Kota,Mojokerto,& eks Kawedanan Mojosari yang sekarang menjadi Kelurahan Kauman,Kecamatan Mojosari,Kabupaten Mojokerto.Meski begitu,jejak dari 4 pemukiman Kauman masih tetap berdiri hingga sekarang.Yaitu,keberadaan Masjid Kauman yang masih berfungsi sebagai rumah ibadah bagi warga sekitar.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,9 Juli 2020).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar