Kamis, 11 Juni 2020

BINROHTAL 893:KAYA MISKIN DI HADAPAN ALLAH SAMA.

Saat ngaji usai salat Duhur di Masjid Junnatul Fuadah Polres Jombang,Senin (8/6),KH Khairil Anam Denanyar menjelaskan posisi manusia di hadapan Allah SWT."Kaya,miskin,pejabat,orang melarat,sama di hadapan Allah SWT"tegasnya.Yang membedakan manusia hanyalah ibadahnya.Karena tugas manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.Sebagaimana ditegaskan dalam QS Adzariyat 56.Dan aku tidak menciptakan jin & manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."Ibadah itu untuk kepentingan dunia,"jelasnya.Namun kadang masih ada yang mengaitkan ibadah dengan urusan dunia.Sehingga muncul ungkapan,mengapa saya masih miskin padahal sudah melakukan ibadah.Berkaitan dengan hal itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Pertama,kaya & miskin itu kehendak Allah SWT."Dan tidak ada hubungannya dengan ahli ibadah atau tidak,"tegasnya.Allah SWT bisa menjadikan siapa saja kaya atau miskin.Begitu jug ahli maksiat,ada yang kaya & ada yang miskin."Semua itu Allah SWT yang menghendaki,"tandasnya.Ada nabi yang kaya seperti Nabi Sulaiman.Ada Nabi yang miskin seperti Nabi Isa.Juga ada Nabi yang sakit parah seperti Nabi Ayub.
- Kedua,lalu apa gunanya ibadah,kalau masih saja miskin?"Ibadah itu tujuannya bukan agar jadi kaya.Jika ibadah bisa membuat kaya,maka dunia ini tidak ada dinamika kehidupan,"bebernya.Tidak ada yang mau jualan,bertani & beternak."Ibadah itu tujuannya untuk kepentingan akhirat kelak,"tegasnya.Karena setelah di dunia ini,kita akan melanjutkan perjalanan hidup di akhrat."Nasib kita kelak di akhirat,bahagia atau celaka,tergantung apa yang dilakukan di dunia"paparnya.Orang yang ahli ibadah akan bahagia di akhirat kelak.
3.Hidup itu bukan pilihan tetapi ketentuan."Seaindainya boleh memilih niscaya semua akan memilih kaya.Allah yang mengatur kehidupan manusia di jagat raya ini"urainya.Ada yang dijadikan kaya,miskin,pejabat,konglomerat,pengusaha,karyawan dan berbagai macam profesi lainnya."Semua itu pasti ada hikmahnya"ucapnya.Manusia tetap harus berusaha Apapun hasilnya,itulah kehendak Allah.Sebab kaya atau miskin di hadapan Allah sama.Yang membedakan adalah amal perbuatannya."Kaya tetapi hura-hura dan berbuat dosa,malah hina di hadapan Allah.Miskin tetapi rajin ibadah,mulia di hadapan Allah"pesannya.
4.Jika kaya dan miskin itu kehendak Allah,berarti yang dikehendaki,Allah menjadi kaya lebih enak dari pada yang miskin?
 "Kebanyakan manusia punya anggapan seperti itu.Namun sebenarnya,ukuran enak atau bahagia bukan pada banyaknya harta.Tetapi pada hatinya"jelasnya.Hati yang bisa menerima apa yang ada.Itulah yang enak dan bahagia."Walaupun banyak harta,jika hatinya tidak bisa menerima,masih kurang saja,maka ia tidak akan bahagia"tegasnya.Sebaliknya walaupun sedikit hartanya,tapi jika bisa menerima dan mensyukuri maka ia yang bahagia.(Dikutip Radar Jombang,9 Juni 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN