Minggu, 12 April 2020

Pemkot Alokasikan Anggaran Rp.21 Miliar,Untuk Kebutuhan Penanganan Covid-19 Selama 7 Bulan

Pemkot Mojokerto melakukan percepatan pengutamaan penggunaan alokasi anggaran kegiatan tertentu atau recofusing untuk penanganan pencegahan penyebaran coronavirus disease 19/Covid-19.Totalnya mencapai 91 miliar.Anggaran tersebut disiapkan untuk memenuhi segala kebutuhan selama 7 bulan ke depan.Hal itu disampaikan Walikota Ika Puspitasari saat mengikuti video converence/Vitcon terkait penyampaian arahan Menteri Dalam Negeri/Mendagri kepada Pemerintah Provinsi & Kabupaten/Kota di Rumah Rakyat,Jumat (3/4).Menurutnya,Pemkot telah melakukan pemetaan kebutuhan anggaran.Mulai dari perencanaan sampai  dengan pemulihan dalam menghadapi pendemi Covid-19 di Kota Onde-onde."Kurang lebih ada sekitar Rp 21 miliiar"terangnya.Ning Ita sapaan wali kota,menyatakan 'refocusing'anggaran tersebut dilakukan melalui mekanisme perubahan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) baru tanpa mengubah APBD 2020.Dana sebesar Rp 21 milliar lebih itu disiapkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan bagi warga di tiga kecamatan selama wabah virus korona masih berlangsung."Kami telah memetakan kebutuhan untuk tujuh bulan kedepan.Kebutuhan anggaran itu,kami upayakan relokasi dari belanja tidak terduga (BTT) yang kebutuhan tidak terlalu besar"ulasnya.Selain itu,sumber dana juga berasal dari Dana Insentif Daerah (DID) serta Dana Alokasi Khusus (DAK)."Nantinya akan kami geser sesuai kebutuhan kondisi kota saat ini"imbuhnya.Penggunaan BTT dalam rangka antisipasi,penanganan,serta dampak penularan virus korona itu berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendag) 20/2020 tentang Pencapaian Penanganan Coronavirus Disease 2019 di lingkungan pemerintah daerah.Sedangkan penggunaan BTT tersebut diatur melalui pengajuan rencana kebutuhan belanja (RKB) untuk hal-hal yang diprioritas.Antara lain :
-Penanganan Kesehatan.
-Penanganan Dampak Ekonomi,serta
-Penyediaan Sosial Safety atau jaringan pengamanan sosial berupa hibah atau bansos.
Terlebih,kata Ning Ita,di tengah pandemi Covid-19 ini,kondisi Kota Mojokerto secara tidak langsung telah mengalami dampaknya.Sebab,mayoritas warga Kota Mojokerto secara tidak langsung telah mengalami dampaknya.Sebab,mayoritas warga Kota Onde-onde memiliki mata pencaharian berdagang & usaha mikro menengah."Hal ini sangat berpengaruh signifikan bagi mereka,"paparnya.Untuk itu,melalui recofusing tersebut diharapkan dapat membantu warga yang terdampak akibat pandemi Covid-19  Dari Rp.21 Miliar rencana kebutuhan belanja untuk pencegahan & penaganan Covid-19 itu,terdiri dari kebutuhan kesehatan RSUD dr.Wahidin Sudirohusodo Rp.5,4 miliar,Dinas Kesehatan/Dinkes Rp.4,1 miliar.Sementara jumlah terbesar diperuntukkan Dinas Sosial/Dinsos mencapai Rp.12 Miliar.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,5 April 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN